Timnas U-23 Indonesia Terbongkar Kelemahannya Usai Kalah dari Timnas U-23 Vietnam

Jens Raven
Sumber :
  • thethao247.vn

Olret – Absennya bintang naturalisasi dari Eropa menjadi salah satu penyebab utama kekalahan timnas U-23 Indonesia melawan Vietnam U-23 di laga final.

Pertandingan final Kejuaraan Asia Tenggara U-23 2025 antara Indonesia U-23 dan Vietnam U-23 berakhir dengan kemenangan tipis 1-0 untuk Vietnam U-23. Ini merupakan gelar juara ketiga Vietnam U-23 secara berturut-turut di kancah regional.

Sementara itu, Indonesia U-23 kembali gagal meraih trofi, meskipun bermain di kandang sendiri di Stadion Gelora Bung Karno dan mendapat sorak sorai meriah dari penonton.

Salah satu alasan timnas U-23 Indonesia gagal mengalahkan timnas U-23 Vietnam adalah minimnya pemain naturalisasi, padahal hanya Jens Raven yang merupakan pemain keturunan Belanda dan sisanya adalah pemain lokal.

Bagi tim yang terbiasa memiliki banyak pemain naturalisasi di lapangan, hal inilah yang menjadi kesulitan bagi timnas U-23 Indonesia sebelum menghadapi lawan regional papan atas seperti timnas U-23 Vietnam.

Tim nasional Indonesia belakangan ini telah meninggalkan kesan yang kuat dengan kekuatan yang terdiri dari banyak pemain naturalisasi Belanda. Nama-nama ini telah membantu meningkatkan kualitas permainan, menghadirkan gaya modern dan fondasi fisik yang unggul bagi sepak bola Indonesia di kancah regional.

Namun, di level U-23, faktor-faktor ini tidak dapat berperan karena batasan usia, prosedur, atau turnamen tersebut tidak tercantum dalam jadwal FIFA.

Akibatnya, saat menghadapi tim Vietnam U-23 yang bermain kohesif, disiplin, dan sangat berbahaya dalam situasi bola mati, tim tuan rumah kebingungan dan tidak dapat mengembangkan permainan sesuai harapan.

Satu-satunya gol yang kebobolan dari tendangan sudut menunjukkan lemahnya pertahanan, yang sebelumnya telah diimbangi oleh penilaian dan kemampuan duel udara yang baik dari para pemain asal Eropa.

Meskipun timnas U-23 Vietnam memiliki skuad yang seimbang, terlatih melalui turnamen internasional, dan memiliki kedalaman pemain, timnas U-23 Indonesia sedikit menunjukkan kelemahan inherennya karena kurangnya "pilar-pilar naturalisasi".

Kemampuan mengorganisir pertandingan, mengubah taktik, atau bahkan semangat juang, semuanya dipertanyakan, menyebabkan timnas Indonesia terpuruk menghadapi pertahanan Vietnam yang solid.

Ketergantungan yang berlebihan pada pemain naturalisasi di semua level tim nasional telah menyulitkan Indonesia untuk mempertahankan kualitas skuadnya di semua level. Hal ini menimbulkan masalah besar bagi PSSI dalam hal orientasi pembinaan pemain muda dan pengembangan berkelanjutan kekuatan domestik.

Kekalahan melawan Vietnam U-23 bukan hanya kekalahan dari segi skor, tetapi juga menjadi peringatan bagi sepak bola muda Indonesia. Tanpa strategi investasi yang sistematis dalam pembinaan dan pengembangan kekuatan domestik, kebangkitan menuju kekuatan regional hanya akan bersifat sementara.

Sementara itu, bagi U23 Vietnam, gelar ini bukan sekadar tonggak sejarah, tetapi juga penegasan bahwa sepak bola muda Vietnam dibangun dengan kedalaman, pemikiran taktis modern, dan peta jalan pengembangan jangka panjang.