Liverpool Incar Isak: Perjudian Cerdas atau Kesepakatan Berisiko?
- thethao247.vn
Olret – Liverpool sedang bergairah di bursa transfer musim panas 2025, saat mereka bersiap memasuki putaran final negosiasi dengan Newcastle untuk merekrut striker Alexander Isak.
Menurut banyak sumber di Inggris, "Brigade Merah" bersedia merogoh kocek hingga 120 juta pound, bahkan mungkin hingga 150 juta pound, untuk memiliki striker Swedia tersebut. Jika kesepakatan ini terwujud, Isak akan menjadi kontrak termahal dalam sejarah Liga Primer, melampaui rekor Florian Wirtz saat ini (116 juta pound).
Dalam konteks Liverpool yang baru saja menghabiskan banyak uang untuk mendatangkan Hugo Ekitike dari Frankfurt, terus "menghabiskan banyak uang" untuk Isak telah membuat banyak orang bertanya: Apakah ini langkah yang menentukan bagi ambisi untuk mempertahankan posisi puncak, atau hanya pertaruhan berisiko dalam masa transisi pasca-Klopp?
Alexander Isak jelas bukan pemain biasa. Dengan 23 gol di Liga Primer musim lalu, Isak menunjukkan ketajamannya di area penalti dan kemampuannya beroperasi melebar sebagai "false 9".
Di usia 25 tahun, ia baru saja mencapai puncak kariernya dan memiliki fisik, kecepatan, teknik, serta pemikiran taktis yang baik, faktor-faktor yang dibutuhkan pelatih Arne Slot untuk merombak lini serang Liverpool.
Namun, banderol harga £120-150 juta untuk seorang striker yang belum pernah bermain di Liga Champions atau memenangkan gelar domestik masih menjadi perdebatan. Patut diingat bahwa Isak hanya menjalani satu musim yang benar-benar eksplosif di Inggris dan sebelumnya telah mengalami banyak masalah fisik di Real Sociedad.
Di bawah Jürgen Klopp, Liverpool dikenal dengan kebijakan transfernya yang hati-hati, mengutamakan efisiensi dan kesesuaian sistem. Namun, dengan kehadiran Arne Slot, dewan Anfield tampaknya siap memasuki fase "beli bintang untuk memenangkan gelar".
Perubahan filosofi ini membawa risiko yang signifikan. Isak yang berkinerja buruk akan menjadi beban keuangan jangka panjang, terutama karena Liga Primer Inggris sedang memperketat aturan pengeluaran.
Sementara itu, jika berhasil, ini bisa menjadi titik balik yang membawa Liverpool kembali ke persaingan gelar setelah finis kedua musim lalu.
Sedangkan bagi Newcastle, tim ini berada dalam posisi yang sulit. Meskipun Isak memiliki kontrak hingga 2028, jika mereka mempertahankan pemain yang tidak lagi termotivasi untuk bermain, mereka dapat menghadapi risiko penurunan harga atau ketidakstabilan internal.
Di sisi lain, menjual Isak dengan harga rekor juga akan memperbaiki situasi keuangan mereka secara signifikan, terutama dalam konteks meningkatnya tekanan dari Financial Fair Play.
Para penggemar Liverpool berharap Isak akan membawa angin segar ke lini serang. Namun, semua mata akan tertuju pada Anfield dengan pertanyaan besar: "Apakah belanja besar untuk Isak sepadan?" Perjudian telah diputuskan. Jawabannya baru akan diketahui setelah musim 2025/26.