Osimhen atau Gyokeres? MU Punya Bruno Fernandes, Penyerang Terbaik Sejak Awal!

Olret – Masalah terbesar Manchester United musim lalu adalah mencetak gol, dan ini menyebabkan manajer Ruben Amorim menjadikan perekrutan penyerang sebagai prioritas utama di musim panas.

Namun, 'nomor 9' sejati yang ia butuhkan mungkin sudah lama berada di klub tersebut.

Man United dan Masalah Nomor 9: Mungkinkah Bruno Fernandes Menjadi Solusi Mengejutkan?

Manchester United merogoh kocek hingga 74 juta Euro untuk merekrut Matheus Cunha dari Wolves, dengan tujuan agar bintang asal Brasil itu bermain di sisi kiri dalam skema penyerangan pelatih Ruben Amorim.

Selain itu, Setan Merah juga berharap bisa menyalip Tottenham untuk mendatangkan Bryan Mbeumo dari Brentford guna menambah daya tembak di sisi kanan.

Total, Cunha dan Mbeumo mencetak 35 gol dan menyumbang 11 assist di Liga Inggris musim lalu. Duo ini menjanjikan mampu memecahkan masalah kebobolan gol Man United yang menjadi masalah tersulit musim lalu.

Namun, pelatih Amorim tetap ingin menambah penyerang tengah sejati untuk bersaing dengan Rasmus Hojlund - andai penyerang berusia 22 tahun itu tetap bertahan di Old Trafford.

Hojlund hanya mencetak empat gol di Liga Primer musim lalu, yang merupakan jumlah yang sangat rendah mengingat ekspektasi untuk seorang penyerang utama.

Bahkan ketika didukung oleh dua penyerang top seperti Cunha dan Mbeumo di sayap, efektivitasnya masih dipertanyakan.

Sementara itu, mengeluarkan tambahan €60–70 juta untuk Mbeumo akan menyulitkan Man United untuk mengeluarkan banyak uang untuk penyerang baru, kecuali jika ada kesepakatan likuidasi besar, yang belum menunjukkan tanda-tanda akan terjadi.

Setelah gagal lolos ke Piala Eropa musim depan, Man United sangat terbatas dalam anggaran transfer mereka. Nama-nama berkualitas di pasaran seperti Victor Osimhen, Viktor Gyökeres atau Hugo Ekitike semuanya berharga €70 juta atau lebih, yang berada di luar kemampuan tim saat ini.

Dalam konteks tersebut, solusi yang paling layak mungkin adalah menemukan "tawaran" yang belum dimanfaatkan, atau... menaruh kepercayaan Anda pada kapten Bruno Fernandes dalam peran yang benar-benar baru.

Bruno Fernandes: Kapten, pemimpin… dan false nine?

Bruno Fernandes adalah pemain Man United yang langka yang dapat mengangkat kepalanya tinggi-tinggi setelah musim yang buruk. Ia berkontribusi terhadap 18/44 gol untuk tim, tetapi peran gelandang asal Portugal itu dalam sistem taktis baru Amorim tidak begitu jelas.

Dengan Cunha dan mungkin Mbeumo sebagai dua penyerang sayap, Bruno Fernandes kemungkinan akan ditarik kembali untuk bermain di lini tengah.

Namun, ia telah menunjukkan banyak keterbatasan dalam posisi ini: sering bergerak maju untuk memberi ruang bagi rekan setimnya dan memiliki rasio umpan yang tidak konsisten, seperti di final Liga Europa melawan Tottenham, di mana ia hanya menyelesaikan 68,5% umpannya, terendah dalam tim.

Namun, kreativitas dan pergerakan cerdas Bruno Fernandes-lah yang dapat mengubahnya menjadi opsi "false 9" yang ideal. Saat bermain di level tertinggi, Bruno Fernandes dapat merenggangkan pertahanan lawan, menciptakan ruang bagi Cunha dan Mbeumo - pemain yang pandai menembus area penalti dan melakukan penyelesaian akhir.

Membiarkan pemain Portugal itu bermain di level tertinggi tidak hanya membantu menyelesaikan masalah penyerang, tetapi juga menghindari situasi yang canggung: membiarkan kapten terbaik tim menjadi "masalah" di lini tengah, posisi yang tidak sepenuhnya menunjukkan kemampuannya.

United masih menginginkan penyerang tengah yang tepat, tetapi jika pasar tidak mengizinkannya, mereka harus memprioritaskan merekrut gelandang yang bisa menangani kartu - posisi yang sudah lama tidak mereka miliki, atau bahkan penjaga gawang baru, yang juga sangat dibutuhkan.

Tentu saja, semuanya tergantung pada apa yang terjadi di sisa bursa transfer. Bryan Mbeumo masih belum pasti untuk bergabung, sementara United perlu melepas bintang-bintang seperti Jadon Sancho, Marcus Rashford, dan Antony untuk membebaskan tagihan gaji dan memiliki lebih banyak uang.

Namun, satu pertanyaan besar tetap ada: di mana Bruno Fernandes akan cocok dengan skuad baru Amorim? Setelah menolak tawaran besar dari Al-Hilal, gelandang berusia 30 tahun itu harus mengubah kebiasaannya jika tidak ingin musim 2025/26 menjadi musim yang mengecewakan di Old Trafford.