Man City Kalah Telak dari PSG di Liga Champions: Terlalu Berbahaya Bagi Pep Guardiola
- getty image
Hakimi segera menguji kecepatan Ruben Dias, yang pantas menerima kartu kuning karena melakukan pelanggaran berat.
Namun, gelandang Portugal yang dipercaya Pep Guardiola menguji kesabaran wasit dengan pelanggaran lain yang pantas untuk dikeluarkan dari lapangan.
PSG menangani situasi dengan baik melawan Man City yang malas, menyisakan banyak ruang untuk dieksploitasi oleh gelandang tuan rumah.
Joao Neves merebut bola dari kaki Kovacic lalu melancarkan serangan, berujung tembakan Vitinha yang memaksa Ederson terbang sejauh mungkin untuk melakukan penyelamatan. Di sepak pojok berikutnya, Fabian Ruiz melepaskan tendangan jarak dekat yang berhasil diselamatkan Gvardiol di garis gawang.
Tiga bulan setelah menerima Bola Emas 2024, Rodri tak mau melewatkan lawatan ke Paris kali ini. Ia mendapat tepuk tangan dari fans Man City sebelum peluit pembuka dibunyikan. Namun, dia tetap hanya bisa menjadi penonton.
Jika ada satu masalah dengan PSG, itu adalah efisiensi. Semua kerja keras tim hilang. Hanya tembakan Hakimi pada menit ke-45 yang masuk ke gawang, namun VAR mendeteksi Nuno Mendes hanya beberapa milimeter offside sebelum mengirim bola ke tengah.
Peluit tanda berakhirnya babak pertama menjadi sebuah kelegaan bagi City. Tim asuhan Pep menunjukkan citra yang sangat buruk, versi yang berujung pada 9 kekalahan dalam 12 pertandingan.
3. Guardiola harus mengatur ulang tim setelah jeda.
Pep Guardiola
- getty image
Rico Lewis menggantikan Ruben Dias, Gvardiol berpindah dari sayap kiri ke bek tengah; Grealish menggantikan Savinho.
Yang tak disangka siapa pun, terobosan Akanji mengacaukan pertahanan PSG hingga membuat Grealish bisa membuka skor di menit ke-50.