Ruben Amorim Benar: Man Utd Bisa Terdegradasi

Ruben Amorim
Sumber :
  • twitter

OlretRuben Amorim pun tak salah memperingatkan Man Utd bisa gagal musim ini dan terdegradasi.

Ini adalah skenario yang tidak dapat diterima oleh klub kaya tradisi seperti Man United, namun topik ini menjadi ancaman nyata setelah serangkaian kekalahan mengecewakan baru-baru ini.

Surat kabar bergengsi Telegraph memperkirakan jumlah poin yang bisa diraih Man Utd di sisa musim hanya 28 poin dari 20 pertandingan tersisa di Premier League (1,4 poin/pertandingan), hal ini semakin jelas terlihat kerasnya situasi Setan Merah saat ini.

Ketika kepala eksekutif Omar Berrada bertemu Ruben Amorim di Lisbon untuk mengundangnya ke Old Trafford, perbincangan pasti berkisar pada kata-kata seperti pemulihan, pembangunan kembali, dan rekonstruksi.

Namun hanya beberapa minggu setelah menjabat, Amorim menghadapi kata “R” lain yang lebih mengkhawatirkan: degradasi.

Ruben Amorim, Boxing Day Premier League 2024

Photo :
  • Premierleague.com

Dengan lima kekalahan dalam tujuh pertandingan terakhir, Man Utd berada dalam situasi yang tidak menentu sehingga fans harus merasa lega ketika pesaing langsung seperti Leicester City tidak meraih kemenangan. Hal ini menunjukkan tingkat ketidakamanan yang belum pernah terjadi sebelumnya di salah satu klub terbesar dunia.

Amorim sadar sepenuhnya akan situasi sulit yang dihadapinya. Usai kekalahan dari Wolverhampton, ia mengaku tujuan utama saat ini adalah mempertahankan tim di Liga Inggris.

Pernyataan ini mungkin terdengar ekstrem, namun bukannya tidak berdasar. Performa MU melawan Wolves benar-benar buruk, mereka kurang punya kemauan bertarung, kurang berkualitas, dan sama sekali tidak berdaya menghadapi tekanan.

Man Utd masih memiliki banyak laga sulit ke depan seperti melawan Newcastle, Liverpool, dan Arsenal yang membuat kepercayaan terhadap Man Utd semakin suram.

Ruben Amorim

Photo :
  • getty image

Kelemahannya bukan hanya dari gaya permainannya saja, tapi juga dari masalah kekuatan. Skuad Man United saat ini merupakan kumpulan pemain yang kurang kohesif, mulai dari striker yang tidak pandai mencetak gol, pertahanan yang rawan kesalahan hingga kiper yang tidak menunjukkan stabilitas.

Hal ini membuat Amorim kesulitan mencari solusi di tengah jadwal yang padat, tidak memiliki cukup waktu untuk mempersiapkan dan meningkatkan kemampuan di tempat latihan.