Orang Desa Juga Melek Sastra, Heri Chandra Santoso Membuktikannya
- Viva.co.id
Heri dan Sigit sama sekali tak berekspektasi tinggi ketika mendirikan pondok baca alias perpustakaan tersebut. Apalagi, kala itu gempuran internet juga sudah masuk di wilayah pedesaan, sehingga minat baca buku mungkin tidak begitu menggebu. Namun, faktanya, sejak dibuka, pengunjung perpustakaan yang rata-rata warga desa mencapai 40-50 orang setiap harinya.
Melihat semangat masyarakat dan pemuda yang tinggi pada bidang literasi, Heri dan Sigit semakin bersemangat hingga membuat berbagai program literasi dan sastra. Diantaranya seperti bedah buku, diskusi sastra, hingga pertunjukan teater dan kemah sastra.
Heri Juga Membuat Sastra Lebih Dicintai dan Dikenal
Melihat minat masyarakat desa yang besar pada sastra, Heri semakin bersemangat untuk membuat berbagai kegiatan di komunitasnya. Kegiatan tersebut bertujuan membuat sastra lebih dicintai dan dikenal oleh masyarakat.
Ada 4 program yang dibuat Heri. Pertama, kelas reading yang memiliki kegiatan bedah sastra, musikalisasi puisi hingga pentas teater. Kedua, sastra sepeda, Heri tidak hanya meningkatkan minat baca di sekitar tempat tinggal, dia juga berusaha menjangkau lebih luas dengan memperkenalkan sastra menggunakan sepeda. Ketiga Kemah sastra, bertujuan sebagai ajang literasi sastra untuk para murid di berbagai sekolah.
Dengan adanya komunitas dan program-program yang dijalankan. Heri dapat memperluas pengetahuan sastra pada masyarakat sekitar, menumbuhkan minat mereka dan meningkatkan minat baca.
Kegiatan seperti ini jelas menjadi langkah baik untuk melakukan perubahan yang positif. Sehingga pantas, jika usaha Heri mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak termasuk Astra.