Siapa Sakumo Hatake? Ninja Konoha Dengan Julukan Taring Putih

Sakumo Hatake
Sumber :
  • youtube

Stres dan rasa bersalah yang sangat besar yang timbul dari kejadian ini membuat Sakumo terpuruk.

Hal ini sangat mempengaruhi putranya, Kakashi Hatake, yang nantinya menjadi salah satu karakter paling menonjol di Naruto. Beratnya keputusan Sakumo dan perlakuan selanjutnya memberikan kesan yang tak terhapuskan pada putranya, Kakashi, yang akan menjadikannya pria seperti dirinya di masa depan sebagai seorang shinobi.

Warisan Sakumo untuk Shinobi Masa Depan

Meskipun Sakumo berakhir tragis, semangatnya tetap hidup terutama melalui Kakashi, yang membawa serta pelajaran dalam kehidupan ayahnya.

Mungkin salah satu cara paling penting yang Sakumo tinggalkan untuk memberikan pengaruh pada shinobi masa depan adalah melalui nilai-nilai yang dia wariskan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Tapi keputusan ini bertentangan dengan kode tegas shinobi; dia lebih mengutamakan nyawa rekan-rekannya dibandingkan misinya. Ini mengangkat nilai-nilai kasih sayang, kesetiaan, dan kehidupan manusia yang akan menjadi inti filosofi Kakashi.

Nantinya, dia akhirnya akan mengadopsi nilai-nilai tersebut sebagai pemimpin Tim 7 dan menanamkannya pada murid-muridnya, di antaranya adalah Naruto Uzumaki, Sasuke Uchiha, dan Sakura Haruno.

Sebagai bukti dari pengaruh itu, kata-katanya yang terkenal bergema: "Orang yang melanggar peraturan adalah sampah, tetapi orang yang meninggalkan temannya lebih buruk daripada sampah."

Sikap ini nantinya akan memainkan peran besar dalam perkembangan Naruto dan upayanya mencapai perdamaian di dunia shinobi. Warisan tragisnya membuka jalan bagi generasi ninja baru, yang mengutamakan kawan dan lebih menghargai kehidupan daripada mematuhi aturan secara ketat.

Konflik Internal Kakashi dengan Warisan Ayahnya

Kakashi tidak memiliki hubungan yang sederhana dengan warisan ayahnya. Sebagai seorang shinobi muda, Kakashi benar-benar terluka oleh kematian Sakumo dan, untuk sementara waktu, berpegang pada pendapat bahwa misi selalu didahulukan, berapapun biayanya.

Pandangan yang membuat Kakashi menjadi ninja yang dingin dan kaku bertekad untuk tidak berakhir seperti ayahnya. Namun seiring bertambahnya usia dan akhirnya menjadi mentor timnya sendiri, Kakashi akhirnya memahami maksud dari tindakan Sakumo.

Perkembangan karakter Kakashi hampir sesuai dengan warisan ayahnya. Selama Perang Ninja Besar Keempat, Kakashi akhirnya berhasil menerima semua yang ditinggalkan Sakumo, dan benar-benar mengetahui bahwa keselamatan rekan-rekannya jauh lebih penting daripada kepatuhan terhadap perintah yang diberikan.