Sukses Merintis Ekskul Robotika, Hendro Tak Berhenti Menularkan Semangat Lewat Pendidikan Robotika

Hendro Yulius Suryo
Sumber :
  • Kumparan

Prestasi Demi Prestasi Mulai Diukir. 

Berkat kerjasama dengan Rodik, keberhasilan yang diimpikan Hendro mulai berhasil didapatkan. 

Setelah mengubah metode pengajaran dan pembelajaran robotika. Akhirnya robot dengan system line follower yang biasanya berjalan lambat akhirnya bisa berjalan cepat dan sesuai target.

Selain itu murid juga dilatih memiliki mental baja untuk tidak mudah menyerah saat mendapatkan kekalahan. 

Perjuangan mengukir prestasi pun dimulai. Pertama dengan berhasil menyabet juara satu tingkat Nasional Robot Cleaner di ITS Expo Surabaya pada tahun 2012, sampai meraih berbagai kejuaraan tingkat internasional. 

Dari berbagai prestasi tersebut, tujuan Hendro untuk mendongkrak nama sekolah pun berhasil. Terbentuk mindset masyarakat bahwa SMP Islam Al-Azhar 13 Surabaya lumbungnya siswa pakar robotika. Bahkan bila ada ajang perlombaan dan yang jadi peserta adalah siswa Hendro, masyarakat sudah meyakini merekalah pemenangnya.

Mendirikan Lembaga AWG Robotic Course Sendiri 

Tahun 2017, Hendro pun melebarkan sayap dengan mendirikan yayasan AWG Robotic Course bersama dengan Rodik. 

Di tahun yang sama itu pula menjadi puncak pencapaiannya. Ia diamanahi Kepala Sekolah hingga berhasil menjadikan SMP Islam Al-Azhar 13 Surabaya sebagai sekolah bertaraf internasional berlisensi resmi.

Meski di awal diresmikan, peminat AWG Robotic Course binaan Hendro, masih seputaran kota Surabaya. Namun seiring banyaknya prestasi yang diraih, membuat banyak pihak tertarik bergabung. Mereka dari Pasuruan, Mojokerto, Jawa Tengah, Palu, hingga Sorong Papua.

Hendro pun berusaha menciptakan berbagai kegiatan seperti positif untuk mendongkrak nama lembaganya. Seperti Pada tahun 2018, AWG Robotic Course kemudian memberikan diri membuat ajang perlombaan sendiri. 

Kemudian ketika masa pandemi, Hendro membuat gebrakan dengan mengadakan lomba robotika secara online.

Meraih Apresiasi Satu Indonesia Award (SIA) 2019 

Sebenarnya tahun 2018, Hendro juga sempat mendaftar Satu Indonesia Award. Dia membawa program berupa Aplikasi YukBelajar. Namun keberhasilannya hanya sampai di tingkat provinsi, gagal tembus ke jenjang nasional.

Kemudian tahun 2019, pria kelahiran Mojokerto, 18 Mei 1985 itu mencoba mendaftar ke Satu Indonesia Award sekitar bulan Juni. Dia menunjukkan semangat dalam mendidik murid-muridnya di bidang robotika. Sehingga harapannya ketika dewasa, mereka bisa mengembangkan bahkan menciptakan inovasi baru.