Dear Acne Fighter, Kamu Tidak Sendiri yuk Semangat!
- https://www.pexels.com/@anna-nekrashevich
Orlet - Sedang galau karena jerawat tumbuh memenuhi wajah dan sangat mengganggu penampilan? Sudah mencoba berbagai macam produk perawatan kecantikan yang ber-BPOM dan terjual bebas di pasaran tapi hasilnya tetap nihil? Jangan bersedih kalian tidak sendiri.
Masalah jerawat memang umum dialami oleh orang-orang. Bisa karena memang tipe wajahnya berminyak dan mudah berjerawat, faktor stress, tidak menjaga kebersihan wajah, lingkungan dan pola makan, reaksi kulit tidak cocok kandungan skincare dan lain sebagainya.
Saya adalah salah satu acne fighter yang sempat merasa putus asa. Sebelumnya saya meminta maaf karena tidak bisa memberikan bukti berupa foto wajah yang sempat dipenuhi dengan jerawat sekaligus bekasnya, merata di seluruh kulit wajah, karena foto-fotonya hilang bersamaan dengan rusaknya handphone saya yang dulu akibat terjatuh di jalan raya saat naik sepeda motor.
Akan tetapi, saya pastikan cerita ini murni pengalaman pribadi yang saya alami, tidak mengada-ada. Jika kalian ingin melanjutkan membaca terima kasih telah mempercayai saya.
Kondisi wajah saya dahulu bisa dibilang cukup parah. Hampir setiap hari jerawat tidak pernah absen untuk muncul di muka. Hilang dan timbul dengan cepat. Mulai dari jerawat kecil sampai yang paling bandel yaitu jerawat batu.
Saya ingat sekali pertama kali punya jerawat adalah waktu SD kelas 6, disaat menuju masa pubertas. Setelah itu, jerawat mulai berdatangan dari yang tadinya sedikit di dahi lama-lama menjadi semakin banyak menghuni dagu, pipi, pelipis, rahang, sesekali muncul di hidung dan leher.
Bercermin pun rasanya kesal banget. Belum lagi kalau ada yang berkomentar miring tentang kondisi wajah kita. Bukannya memberikan solusi malah membuat down. Parahnya kalimat menjatuhkan tersebut datang dari keluarga bahkan teman dekat. Mungkin sayanya kali yang baperan, tapi serius deh sebaiknya hati-hati dalam memilih kalimat untuk memberikan saran kepada seseorang yang sedang diuji dengan wajah berjerawat, karena bisa jadi maksut baik kalian diterima dengan pemahaman yang berbeda.
Apalagi kalau orangnya cerdas, maksut terselubung kalian bakalan terbaca. Karena memang ada loh tipikal orang yang sengaja mematikan mental kita dengan mengomentari kekurangan fisik kita. Padahal sih mengakunya teman dekat.
Masih mau lanjut ceritanya? Oke. Kemudian, jerawat saya semakin parah ketika memasuki dunia kerja. Jangan ditanya produk apa saja yang pernah saya coba gunakan untuk mengatasi jerawat, mulai dari bahan alami sampai berbagai macam merek yang katanya ampuh buat menggempur habis jerawat-jerawat itu ternyata kulit saya malah berontak.
Pada awal pemakaian produk tersebut (padahal saya kalau ganti dari satu merek produk ke lainnya, memberi jarak kurang lebih selama satu bulan, tidak langsung ganti) terlihat cocok namun lama-kelamaan bukannya sembuh malah menjadi-jadi.
Saran orang-orang sudah saya praktikkan. Bahkan ada saran yang lebih gila yaitu membasuh muka dengan air ke
Orlet - Sedang galau karena jerawat tumbuh memenuhi wajah dan sangat mengganggu penampilan? Sudah mencoba berbagai macam produk perawatan kecantikan yang ber-BPOM dan terjual bebas di pasaran tapi hasilnya tetap nihil? Jangan bersedih kalian tidak sendiri.
Masalah jerawat memang umum dialami oleh orang-orang. Bisa karena memang tipe wajahnya berminyak dan mudah berjerawat, faktor stress, tidak menjaga kebersihan wajah, lingkungan dan pola makan, reaksi kulit tidak cocok kandungan skincare dan lain sebagainya.
Saya adalah salah satu acne fighter yang sempat merasa putus asa. Sebelumnya saya meminta maaf karena tidak bisa memberikan bukti berupa foto wajah yang sempat dipenuhi dengan jerawat sekaligus bekasnya, merata di seluruh kulit wajah, karena foto-fotonya hilang bersamaan dengan rusaknya handphone saya yang dulu akibat terjatuh di jalan raya saat naik sepeda motor.
Akan tetapi, saya pastikan cerita ini murni pengalaman pribadi yang saya alami, tidak mengada-ada. Jika kalian ingin melanjutkan membaca terima kasih telah mempercayai saya.
Kondisi wajah saya dahulu bisa dibilang cukup parah. Hampir setiap hari jerawat tidak pernah absen untuk muncul di muka. Hilang dan timbul dengan cepat. Mulai dari jerawat kecil sampai yang paling bandel yaitu jerawat batu.
Saya ingat sekali pertama kali punya jerawat adalah waktu SD kelas 6, disaat menuju masa pubertas. Setelah itu, jerawat mulai berdatangan dari yang tadinya sedikit di dahi lama-lama menjadi semakin banyak menghuni dagu, pipi, pelipis, rahang, sesekali muncul di hidung dan leher.
Bercermin pun rasanya kesal banget. Belum lagi kalau ada yang berkomentar miring tentang kondisi wajah kita. Bukannya memberikan solusi malah membuat down. Parahnya kalimat menjatuhkan tersebut datang dari keluarga bahkan teman dekat. Mungkin sayanya kali yang baperan, tapi serius deh sebaiknya hati-hati dalam memilih kalimat untuk memberikan saran kepada seseorang yang sedang diuji dengan wajah berjerawat, karena bisa jadi maksut baik kalian diterima dengan pemahaman yang berbeda.
Apalagi kalau orangnya cerdas, maksut terselubung kalian bakalan terbaca. Karena memang ada loh tipikal orang yang sengaja mematikan mental kita dengan mengomentari kekurangan fisik kita. Padahal sih mengakunya teman dekat.
Masih mau lanjut ceritanya? Oke. Kemudian, jerawat saya semakin parah ketika memasuki dunia kerja. Jangan ditanya produk apa saja yang pernah saya coba gunakan untuk mengatasi jerawat, mulai dari bahan alami sampai berbagai macam merek yang katanya ampuh buat menggempur habis jerawat-jerawat itu ternyata kulit saya malah berontak.
Pada awal pemakaian produk tersebut (padahal saya kalau ganti dari satu merek produk ke lainnya, memberi jarak kurang lebih selama satu bulan, tidak langsung ganti) terlihat cocok namun lama-kelamaan bukannya sembuh malah menjadi-jadi.
Saran orang-orang sudah saya praktikkan. Bahkan ada saran yang lebih gila yaitu membasuh muka dengan air ke
di pagi hari setelah bangun tidur atau mengolesi bagian wajah yang berjerawat dengan darah me*******i.Dari pengalaman tersebut, menurut saya hal pertama yang perlu kita lakukan adalah menerima keadaan diri sendiri dan tetap mempertahankan kepercayaan diri.
Kedua, menyadari bahwa mengikuti saran orang lain tidak sepenuhnya terbaik untuk kita. Jadi, kitalah yang perlu menentukan dan memutuskan mengambil langkah apa serta bagaimana cara terbaik mengatasi masalah kita termasuk tentang kondisi kulit wajah yang sedang tidak baik-baik saja.
Akhirnya, setelah berpikir berulang kali, melihat berbagai konten YouTube dokter spesialis kulit dan kecantikan saya pun memutuskan untuk datang mengunjungi salah satu klinik di daerah Gresik dekat dengan rumah Nenek saya.
Namun, saya hanya bertahan menggunakan krim racikan dokter tersebut selama tiga bulan. Waktu itu, beliau hanya mengatakan bahwa memang kulit wajah saya tipe berminyak dan mudah berjerawat, faktor lainnya karena lingkungan tempat tinggal dan kerja serta asupan makanan.
Kejadian tersebut terjadi sekitar tahun 2018 ketika saya masih berdomisili di Mojokerto. Kemudian, saat bekerja di daerah Pasuruan saya mulai membiarkan wajah apa adanya, tidak lagi pusing masalah jerawat dan menerapkan diet makanan yang terlalu banyak mengandung minyak. Barangkali karena kurang konsisten jerawat saya pun masih membandel namun tidak separah sebelum menggunakan krim dokter.
Baru kemudian berselang dua tahun saya mulai kembali mengunjungi salah satu klinik kecantikan di Madiun. Di sini saya tidak akan menyebutkan tempat pastinya jika kalian ingin tahu harap direct message aja ya.
Di klinik tersebut dokternya sangat ramah. Konsultasi pun jadi sangat menyenangkan karena dokternya sangat humble dan menjawab semua pertanyaan dengan sabar. Kala itu, jerawat saya masuk dalam kategori grade 3, komedo putih dan hitam sangat banyak. Jadi, perlu melakukan treatment terlebih dahulu supaya skincare yang digunakan bisa memberikan manfaat secara maksimal.
Pertama-tama beliau merekomendasikan saya untuk melakukan treatment facial acne lalu secara berurutan ada facial acne PDT, chemical peeling yang kesemua itu rajin saya lakukan sesuai waktu yang dijadwalkan dokternya sekaligus untuk melihat perkembangan kulit wajah.
Kondisi kulit wajah seseorang berbeda-beda dan tidak bisa disamaratakan ya, jadi memang ada baiknya kita datang langsung ke klinik kecantikan terpercaya supaya bisa mendapatkan perawatan wajah yang tepat mulai dari pemilihan kandungan skincare hingga treatment yang perlu dilakukan dan tidak berlebihan pastinya.
Pada awal perbincangan kami, sebelum meresepkan skincare, dokter terlebih dahulu menanyakan apakah saya ingin kulit putih atau bersih. Spontan saya menjawab kulit bersih.
Nah, dari serangkaian perjuangan agar sembuh dari jerawat dan bekas-bekasnya yang saya lalui, telah menunjukkan hasil yang cukup memuaskan. Masalah lain adalah bopeng di wajah. Ada serangkaian perawatan wajah khusus untuk mengatasi bopeng nih namun saya belum mencobanya.
Setelah hampir satu tahun dimulai dari 2021 awal rutin menggunakan rangkaian produk skincare dari klinik kecantikan tersebut, saya sudah berhenti total pada April 2022 dalam menggunakan krim dokter tersebut hingga saat ini dikarenakan alasan kehamilan.
Walaupun dikatakan aman untuk ibu hamil yang pasti dari saya pribadi memang tidak ingin menggunakan krim siang dan krim malam dari dokter disaat mengandung. Tentunya jerawat tidak muncul sebanyak dulu, namun tetap kondisi kulit tidak sesehat saat kita rutin merawat baik dari dalam maupun luar. Apalagi basicnya kulit gampang bermasalah.
Kendati demikian, saya sangat bersyukur tidak mengalami dampak buruk lepas dari penggunaan krim dokter yang banyak direview para konten kreator dan sempat saya khawatirkan juga.
Intinya tetaplah nyaman dengan diri sendiri, jangan pesimis, tak usah memasukkan ke dalam hati ucapan menyakitkan dari mulut-mulut yang tak bertanggung jawab, banyak bersyukur dan pilihlah dokter kecantikan kulit yang sudah terpercaya dan berpengalaman. Selamat berjuang! Saya pun masih tetap ingin berjuang loh.