Sendiri Itu Indah, Tapi Lebih Berkah Melangkah Bersama Menuju Jannah

Sendiri Itu Indah
Sumber :
  • instagram

OlretDoa dalam penantian (berdiri sendiri itu indah, tapi akan lebih berkah jika kita bersama melangkah meraih Jannah). Dalam penantian panjang cobalah terus memperbaiki pun memperbarui iman. Jangan lengah pun lelah karena buah manis akan terasa setelah sekian lama kau menanti dengan segala keyakinan dan iman di hati.

Mungkin ada satu titik di mana kau sudah tak sabar dengan semua skenario Allah. Saat itu cobalah berlari ambil air wudhu agar keyakinan tertancap kembali. Jangan pernah merasa sendiri meski karena sesungguhnya banyak orang yang sama denganmu dalam penantian menuju bahagia. Karena Allah selalu bersama prasangka baik hamba-Nya.

Doa dalam penantian, meski berdiri sendiri itu indah tapi akan lebih berkah jika kita melangkah bersama jenis meraih jannah.

Kita tak pernah tau hal apakah yang akan menemuimu terlebih dahulu. Entah sebuah kebahagiaan atau hanya sekedar angan. Tapi dengan terus menanti sembari memperbaiki bersama Allah, aku yakin doa-doa baik yang tersembunyi akan lekas terbalas dan menghampiri.

Wahai hati bersabarlah dalam kedukaan, karena kelak kau akan dipersatukan dengan dia yang selalu berusaha taat meski banyak cobaan yang datang dengan hebat.

Sendiri Itu Indah, Tapi Kenapa Kamu Menawarkan Cinta Kembali Ketika Aku Sudah Mulai Hijrah.

ANTARA KAU DAN HIJRAHKU (Mengapa kau harus menawarkan cinta kembali? Saat hati mulai perlahan tertata rapi untuk Illahi). Sepinya malam menyerang lamunanku. Hadirnya bulan menyempurnakan luka batinku. Luka yg teramat perih, mendalam hingga mulai membeku. Akan sosok jantan sipenyakit Qalbu.

Namun, yang tersakiti terluka dan tergores perlahan membaik. Sebaik prasangkaku pada Illahi. Rasa yg dulu utuh untuknya, mulai pudar akan tipu daya lelaki bermulut manis bak madu.

Dulu, aku menangis, terluka, membara, patah, sepatah-patahnya karna cinta sesat yg kita buat. Hatiku hancur seperti kaca. Air mataku keluar tak kuasa. Dilema dan sepi yang selalu kubara hingga berlimpah air mata. Kau pergi seenaknya, lalu datang kembali secara tiba-tiba menawarkan cinta

Kau itu siapa? Jalangkung? Atau pecundang? Pergilah datangmu tak diharapkan lagi.