Aku Ingin Menua Bersamamu, Namun Perlakuan Burukmu Mengikis Harapan Itu Perlahan

Cara Terbaik Memutuskan Pasangan Psikopat
Sumber :
  • Freepik.com

 

Mungkin ini karma, karena aku juga tak tahu apa yang salah dalam hubungan kita. Mungkin, karena dulu pernah kujadikan kamu sebagai pelampiasan hatiku yang terluka di awal hubungan. Sekarang aku menuai akibatnya.

Semakin kesini, kamu bukan menjadi pasangan yang terbaik, justru kamu semakin toxic dan posesif. Mudah curiga, mudah cemburu dan ingin mendominasi hubungan yang kita jalin. Apapun yang aku lakukan selalu salah buatmu dan kamupun sulit menghargai perjuanganku. Sulit bagiku mensyukuri hubungan yang kita jalin. Hingga muncul perasaan seakan, aku sedang berjuang sendirian dalam hubungan ini.

Padahal Dalam Hubungan yang Sehat. Seharusnya Kamu Tidak Hanya Membutuhkanku, Namun Juga Bisa Menghargai Perjuanganku Dengan Sepadan.

 

Tulus mencintaiku

Photo :
  • instagram.com @brandownwoefell

 

Aku bisa merasa bahwa kamu membutuhkanku. Setiap kali aku pergi atau marah, kamu akan mengiba dan memintaku untuk kembali padamu. Namun, meski aku merasa dibutuhkan, hatiku terasa hampa, karena tidak mendapatkan balasan yang sepadan. Kamu tidak bisa menghargai, mudah menyalahkan, cemburu dan posesif tanpa alasan.

Sedang, aku mulai lelah dengan hubungan yang seperti ini. Aku lelah saat kita harus bertengkar setiap waktu, kamu selalu menyepelekan usahaku dan memperdebatkan masalah yang tidak penting. Aku lelah dengan banyak drama yang mulai kita ciptakan, perlakuan burukmu yang tidak masuk akal dan pemaksaan hanya untuk menunjukkan kamu seolah punya kuasa atas diriku.

Padahal kamu tahu, dalam hubungan yang sehat bukan hanya saling membutuhkan, justru terpenting adalah bisa menghargai satu sama lain.

Sudah Banyak Kesempatan dan Kata Maaf Terucap. Namun, Tak Sadarkah Kamu, Hubungan Kita Bukannya Membaik Namun Semakin Memburuk

Meski sudah berusaha untuk bertahan, memaafkan dan kembali bersama lagi, entah untuk kesekian kalinya. Hubungan ini bukannya membaik namun justru semakin memburuk.

Aku pun juga semakin sulit bersabar, lebih senang menantang dan tak lagi hanya berdiam diri ketika diperlakukan tidak adil. Sehingga lebih banyak pertengkaran daripada keharmonisan. Hubungan semakin sulit untuk dijalani.

Karena Itu Aku Menyerah dan Pergi. Harapan Menua Bersamamu Semakin Menghilang. Dan Aku Mulai Memikirkan Kebahagiaanku Sendiri