Ketika Rp300 Triliun Lenyap dalam 15 Menit: Sisi Gelap Kripto dan Jeritan Jiwa yang Bangkrut
- Youtube
Para penipu kripto kelas kakap, yang menjalankan skema Ponzi dan kejahatan siber bernilai miliaran dolar, diketahui banyak melarikan diri ke Dubai.
Negara ini tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan banyak negara, membuat para kriminal sulit ditangkap dan bahkan dengan santainya mempromosikan skema penipuan baru.
Kripto, Bukan Hanya Investasi, Tapi Pemicu Kecanduan Berjudi
Mengapa orang terus kembali ke pasar yang kejam ini? Para ahli kini mulai menganggap trading kripto sebagai bentuk Gambling Disorder atau gangguan berjudi.
Struktur yang Adiktif
Pasar yang buka 24 jam sehari, 7 hari seminggu, tanpa jeda, dirancang untuk memicu perilaku adiktif. Rasa cemas saat bangun tidur (anxiety) untuk memeriksa koin adalah tanda-tanda awal.
Jebakan Psikologis
FOMO (Fear of Missing Out), overconfidence saat menggunakan leverage super tinggi (hingga 500x), dan revenge trading (berusaha membalas kekalahan dengan membuka posisi baru) adalah lingkaran setan yang membuat trader kehilangan kontrol diri dan uang mereka.
Ironisnya, Gen Z dan kelompok berpenghasilan rendah adalah yang paling rentan. Mereka rela melakukan pinjaman online (Pinjol) hanya untuk membeli meme coins, dan secara statistik, kelompok ini tercatat memiliki keuntungan paling rendah—cenderung rugi.
Pelajaran Paling Krusial
Kripto adalah teknologi yang kuat, tetapi seperti pisau bermata dua, dampaknya tergantung cara kita menggunakannya. Untuk bertahan di medan perang ini, tiga hal harus Anda kuasai.
Haramkan Leverage Berlebihan
Hampir semua kasus rungkad terjadi karena over leverage. Jika Anda berinvestasi dalam mode spot (tanpa utang), kerugian 10-20% saat crash masih bisa ditoleransi. Jika ingin menggunakan leverage, gunakan fitur isolated margin yang membatasi risiko, dan jangan pernah lupa pasang stop loss.
Kendalikan Psikologi Anda
Pasar akan selalu ada. Hilangkan mindset "kaya mendadak". Beli saat pasar panik dan merah darah (saat orang ketakutan), dan jangan pernah membeli saat pasar sedang euphoria (saat semua orang mempromosikan).
Wajib DYOR (Do Your Own Research)
Jangan pernah mengambil keputusan finansial hanya karena ikut-ikutan influencer. Perlakukan membeli token seperti membeli gadget mahal: Riset mendalam siapa timnya, apa kegunaan teknologinya, dan apa risikonya.