Anak Muda, Jangan Salah Kaprah: Cepat Kaya vs. Kaya Bertahan Lama!
- Youtube
Trik Jitu: Pindahkan otomatis 10% gaji ke rekening yang terpisah. Ini penting agar secara psikologis, Anda hanya melihat sisa uang (90%) sebagai budget yang boleh dihabiskan.
20% (Maksimum) untuk Bersenang-senang
Alokasikan maksimal 20% gaji Anda (misalnya Rp 2 Juta) untuk hiburan, ngopi, nonton konser, atau liburan. Bersenang-senang diperbolehkan, asalkan sesuai porsi.
30% (Maksimum) untuk Cicilan Utang
Jatah 30% ini adalah batas aman untuk cicilan. Anda harus memilih dengan hati-hati utang mana yang akan diambil (misalnya KPR atau cicilan produktif). Jika Anda belum memiliki cicilan, alokasi 30% ini sebaiknya ditambahkan ke tabungan/investasi.
40% untuk Kebutuhan Rutin Sehari-hari
Ini adalah alokasi untuk kebutuhan hidup esensial seperti makan, transportasi, sewa/kos, dan tagihan rutin.
Penting! Konsistensi dalam menerapkan persentase ini akan membangun kebiasaan. Jika Anda terbiasa hidup dengan 70% dari gaji (karena 30% rutin ditabung/diinvestasikan), maka ketika Anda mulai mencicil KPR 30%, gaya hidup Anda tidak akan goyah, sebab badannya sudah terbiasa!
Adaptasi Generasi dan Safety Net
Tantangan generasi sekarang semakin berat (misalnya, harga properti yang tinggi dan gig economy yang menuntut kemandirian). Anak muda tidak bisa lagi sepenuhnya bergantung pada perusahaan tunggal seperti generasi sebelumnya.
Mandiri dalam Fasilitas: Jangan lagi berharap asuransi kesehatan atau jaminan pensiun sepenuhnya dari kantor. Generasi sekarang harus menyiapkan asuransi dan dana pensiun sendiri.
Backup Plan Wajib: Dalam era trading (saham, kripto) dan startup yang penuh risiko tinggi, dana darurat dan investasi yang "membosankan" (reksadana, emas, deposito) wajib menjadi "parasut" Anda. Jika eksperimen high risk Anda gagal, Anda tetap punya pegangan untuk memulai lagi.
Apakah Anda ingin saya memberikan contoh perhitungan gaji Rp 10 Juta dengan skema 1-2-3-4 ini?