3 Hal yang Dulunya Dianggap Memalukan, Kini Dianggap Normal
- Pexels/Giulia Botan
Olret – Kita semua memegang prinsip yang dianggap normal dari tempat kita dibesarkan. Kita tumbuh dengan pandangan yang dianggap 'pantas' hanya dari kacamata masyarakat. Banyak hal yang sebelumnya dianggap tabu bahkan memalukan, kini menjadi hal yang dianggap normal dan biasa.
Mulai dari membicarakan kesehatan mental, melakukan perawatan diri, menghabiskan waktu sendiri, jalan-jalan sendiri hingga berkata ‘tidak’ pada orang lain tanpa merasa bersalah.
Kini orang-orang mulai terbuka pikirannya dan melihat hal-hal tersebut bukanlah sebuah kelemahan, melainkan kekuatan. Hal ini juga menunjukkan bahwa seseorang itu berhak dan ‘berdaya’ atas dirinya sendiri.
Perubahan ini tentunya tidak terjadi dalam semalam seperti proyek Roro Jonggrang, akan tetapi butuh waktu bertahun-tahun.
Dan seiring berjalannya waktu, berkembang pula cara berpikir masyarakat. Berikut adalah 5 hal yang dulu membuat orang malu, namun sekarang dianggap normal seperti telah dikutip dari laman yourtango.com:
1. Mengatakan 'Tidak' Tanpa Merasa Bersalah
Selama ini, banyak orang sulit berkata ‘tidak’ saat orang lain meminta bantuan mereka. Mereka merasa bersalah jika tidak bisa memenuhi permintaan orang lain. Entah karena dibesarkan untuk selalu menyenangkan orang lain atau dibesarkan menjadi people pleaser. Banyak orang merasa bahwa menolak sesuatu berarti bersikap egois.
Namun, kini banyak orang menyadari bahwa mengatakan ‘tidak” berkaitan dengan batasan diri dibanding penolakan. Orang yang berani berkata ‘tidak’ berarti paham akan kapasitas dirinya sendiri. Dan, hal ini kini dianggap normal serta berdampak positif bagi kesehatan mental.
2. Konseling ke Psikolog
Sebelumnya, pergi menemui psikolog maupun psikiater selalu dianggap negatif. Banyak masyarakat berpikir bahwa orang-orang yang pergi menemui psikolog untuk sesi konseling adalah orang gila atau mengalami gangguan kejiwaan yang berat.
Konseling sering dianggap tabu dan dipandang sinis oleh masyarakat. Padahal, konseling merupakan salah satu cara untuk memahami diri sendiri secara mendalam. Sebab, seperti yang kita ketahui bahwa menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik.
Namun, kabar baiknya, kini orang-orang sudah mulai aware dengan kesehatan mental dan topik tersebut sudah tidak dianggap tabu lagi.
3. Tinggal Sendiri
Dulu, tinggal di rumah tanpa ditemani satu pun anggota keluarga diartikan sebagai kesepian. Orang-orang seringkali bertanya, “Kenapa belum menikah?” atau “Hidup sendiri emang enggak kesepian?”.
Padahal hidup sendiri bukanlah soal kegagalan, melainkan kebebasan individu dalam menjalani hidupnya. Hidup sendiri juga memberi peluang pendewasaan diri, mengenal diri sendiri lebih baik dan menciptakan tempat yang benar-benar menjadi milik sendiri.
Itu tadi 3 hal yang dulunya dianggap tabu, kini sudah dianggap normal. Perubahan cara pandang ini menunjukkan bahwa kita bisa menjalani hidup sesuai kebutuhan, nilai, dan kebahagiaan diri sendiri, tanpa harus tunduk pada stigma lama.