7 Tips Kelola Kartu Kredit agar Tak Terjebak Cicilan
Bijak gunakan fitur cicilan
Banyak bank menawarkan fitur cicilan dengan bunga ringan atau bahkan 0%. Kedengarannya menggiurkan, tapi jangan langsung tergoda. Ingat, sekalipun bunganya 0%, itu tetap cicilan alias komitmen jangka panjang. Artinya, selama beberapa bulan ke depan, pengeluaranmu akan ‘tersedot’ untuk bayar cicilan itu.
Gunakan cicilan hanya untuk pembelian penting dan mendesak, seperti peralatan rumah tangga atau kebutuhan kerja. Hindari nyicil barang yang nilainya cepat turun seperti gadget terbaru atau barang gaya hidup.
Jangan punya lebih dari dua kartu kredit
Terlalu banyak kartu kredit justru bisa memicu kamu untuk lebih impulsif dalam belanja. Satu kartu limitnya tinggal sedikit? Pakai yang lain! Tanpa terasa, kamu punya tagihan dari beberapa kartu sekaligus dan kesulitan melacak semuanya.
Punya satu atau maksimal dua kartu sudah cukup. Pilih kartu yang punya manfaat sesuai kebutuhanmu misalnya banyak promo belanja, cashback, atau point reward. Bukan karena desain kartunya keren.
Aktif cek tagihan dan notifikasi
Jangan cuma tunggu tagihan datang lewat email atau pos. Biasakan cek tagihan dan transaksi terbaru lewat aplikasi atau layanan digital bank. Ini bisa bantu kamu mengontrol pengeluaran sekaligus memastikan tidak ada transaksi mencurigakan.
Selain itu, aktifkan notifikasi SMS atau aplikasi setiap kali ada transaksi. Dengan begitu, kamu langsung tahu saat ada gesekan baik olehmu sendiri atau kalau-kalau ada penyalahgunaan kartu.
Jangan gunakan untuk tarik tunai
Salah satu fitur kartu kredit yang sebaiknya dihindari adalah tarik tunai. Memang bisa, tapi biaya dan bunganya tinggi banget. Ditambah lagi, bunga tarik tunai dihitung sejak hari pertama penarikan, bukan dari tanggal jatuh tempo seperti transaksi biasa.
Kalau sedang benar-benar kepepet, lebih baik pertimbangkan alternatif lain seperti pinjaman pribadi yang bunganya lebih terkontrol.
Kartu kredit bukan musuh, asal kamu menggunakannya dengan bijak. Jangan cuma fokus ke gengsi dan kepraktisan, tapi pikirkan juga tanggung jawab di baliknya. Dengan strategi yang tepat, kartu kredit bisa jadi alat keuangan yang membantu, bukan jebakan yang menjerumuskan.