Apa Saja Alasan Gen Z Enggan Kerja Kantoran? Ini Jawaban yang Nggak Bisa Dianggap Remeh

Tips Menghilangkan Rasa Ngantuk Saat Bekerja
Sumber :
  • freepik.com

OlretGen Z, generasi yang lahir sekitar tahun 1997 hingga 2012, kini mulai mendominasi dunia kerja. Tapi kalau kamu perhatikan, banyak dari mereka yang justru ogah kerja kantoran. Padahal, generasi sebelumnya seperti milenial dan gen X dulu berlomba-lomba masuk perusahaan bergengsi dengan gaji tetap dan jenjang karier jelas.

Lalu kenapa ya, Gen Z terlihat “alergi” dengan rutinitas jam 9 pagi sampai 5 sore di balik meja kantor? Apakah mereka malas, manja, atau sebenarnya punya alasan yang logis?

Ternyata, jawabannya lebih dalam dari sekadar stigma generasi rebahan. Yuk, kita bahas alasan-alasan utama kenapa banyak Gen Z memilih jalan lain di dunia kerja, dan kenapa ini penting untuk dipahami oleh para HR, atasan, maupun generasi sebelumnya.

 

Ingin Fleksibilitas Waktu dan Tempat

Bagi Gen Z, kebebasan adalah segalanya. Mereka tumbuh di era digital yang serba cepat, di mana banyak hal bisa dilakukan hanya lewat laptop dan koneksi internet. Mereka percaya, produktivitas tidak harus dibuktikan dengan duduk seharian di kantor.

Kerja dari rumah, coworking space, atau bahkan dari kafe di Bali pun bisa tetap maksimal asal hasilnya jelas. Gen Z cenderung menilai efektivitas kerja dari output, bukan jam kerja. Nggak heran kalau pekerjaan freelance, remote job, atau model hybrid jadi favorit mereka.

 

Lebih Mementingkan Keseimbangan Hidup

Kalau generasi sebelumnya rela lembur demi naik jabatan, Gen Z justru banyak yang menarik garis tegas antara urusan kerja dan kehidupan pribadi. Mereka nggak segan-segan keluar dari pekerjaan yang membuat kesehatan mental terganggu, bahkan meskipun gajinya besar.

Keseimbangan antara waktu kerja dan waktu untuk diri sendiri (work-life balance) jadi prioritas utama. Bagi Gen Z, hidup bukan cuma soal cari uang, tapi juga soal jaga kewarasan, menikmati hobi, dan punya waktu untuk hal-hal yang bermakna.

 

Berkembang di Dunia Digital yang Penuh Peluang

Gen Z adalah digital native sejati. Mereka bukan cuma pengguna teknologi, tapi juga kreator. Dari jadi konten kreator, dropshipper, game streamer, hingga digital marketer freelance semua bisa mereka lakukan dari rumah, dengan penghasilan yang kadang jauh lebih tinggi dari gaji kantoran.

Mereka tahu betul bahwa dunia kerja tidak lagi sebatas duduk di balik meja. Dengan skill digital yang kuat dan akses internet, mereka bisa menciptakan peluang kerja sendiri tanpa perlu bergantung pada struktur perusahaan tradisional.

 

Ingin Bekerja Sesuai Passion dan Tujuan Hidup

Satu hal yang sangat menonjol dari Gen Z adalah keinginan mereka untuk bekerja di bidang yang sesuai dengan nilai hidup dan minat pribadi. Mereka nggak mau kerja hanya demi gaji, tapi ingin merasa bahwa pekerjaannya punya makna dan kontribusi.

Itu sebabnya, banyak dari mereka memilih pekerjaan kreatif, sosial, atau bidang-bidang yang punya dampak nyata. Jika kantor tidak memberikan ruang untuk berkembang sesuai passion, Gen Z cenderung akan mencari opsi lain.

 

Tidak Suka Lingkungan Kerja yang Kaku dan Hierarkis

Budaya kantor yang penuh aturan formal dan sistem hierarki yang kaku sering kali terasa membosankan atau bahkan menekan bagi Gen Z. Mereka tumbuh di lingkungan yang terbiasa dengan diskusi dua arah, komunikasi terbuka, dan cepat.

Ketika mereka masuk ke dunia kerja yang penuh birokrasi, minim kebebasan berpendapat, dan banyak atasan “model lama”, mereka merasa tidak cocok. Gen Z ingin lingkungan kerja yang menghargai ide baru, terbuka pada perubahan, dan memberikan kepercayaan, bukan sekadar perintah.

 

Gen Z bukan generasi pemalas atau manja seperti yang sering disangka. Mereka hanya melihat dunia kerja dengan perspektif yang berbeda. Mereka tumbuh di era digital yang membuka banyak kemungkinan, dan mereka sadar bahwa hidup terlalu berharga untuk dihabiskan hanya demi gaji tetap dan rutinitas monoton.

Buat perusahaan dan para pemimpin, memahami alasan-alasan ini bisa jadi kunci untuk menarik dan mempertahankan talenta muda. Karena satu hal yang pasti, dunia kerja sedang berubah, dan Gen Z ada di garis depan perubahan itu.