Tips Mengolah Daging Beku dengan Benar Tanpa Merusak Teksturnya

Jenis Daging Sapi Muda (Veal)
Sumber :
  • Freepik.com

OlretDaging beku sudah jadi andalan banyak keluarga di era modern. Tinggal beli dalam jumlah cukup, simpan di freezer, dan bisa dimasak kapan saja. Praktis, hemat waktu, dan ekonomis. Tapi masalahnya, nggak semua orang tahu cara mengolah daging beku dengan benar.

Pernah mengalami daging yang alot padahal sudah dimasak lama? Atau daging berubah warna dan baunya sedikit aneh setelah dicairkan? Nah, itu bisa jadi karena proses penanganannya yang kurang tepat.

Mengolah daging beku bukan sekadar mencairkan. Ada ilmu dan trik sederhana yang bisa bikin hasil akhirnya lebih lezat, empuk, dan aman dikonsumsi.

 

1. Cairkan Daging dengan Cara yang Aman (Bukan di Suhu Ruang)

Kesalahan paling sering? Mencairkan daging beku di meja dapur selama berjam-jam. Padahal ini bikin daging rawan terkontaminasi bakteri seperti Salmonella dan E. coli, terutama di bagian luar yang lebih cepat mencair.

Cara mencairkan daging yang aman:

  • Di chiller (kulkas bawah): Pindahkan daging dari freezer ke kulkas dan biarkan mencair perlahan semalaman. Aman dan tidak mengganggu tekstur.
  • Dengan rendaman air dingin: Masukkan daging dalam kantong kedap udara, lalu rendam di air dingin. Ganti air setiap 30 menit. Metode ini lebih cepat, tapi tetap aman.

Hindari mencairkan daging dengan air panas atau langsung di bawah sinar matahari selain tidak higienis, ini juga mengganggu kualitas daging.

 

2. Potong Daging Saat Setengah Beku untuk Hasil Lebih Rapi

Ingin daging yang bisa diiris tipis untuk tumisan, semur, atau sukiyaki? Triknya: iris saat daging masih setengah beku. Dalam kondisi ini, daging punya tekstur cukup keras untuk dipotong tipis-tipis tanpa hancur atau berantakan.

Gunakan pisau tajam dan pastikan alas potong aman dari licin. Potong sesuai arah serat daging untuk hasil yang empuk saat dimasak.

 

3. Jangan Bekukan Ulang Daging yang Sudah Dicairkan

Ini penting: sekali daging dicairkan, jangan dibekukan ulang dalam kondisi mentah. Kenapa?

  • Proses pembekuan kedua bisa merusak struktur protein daging
  • Bakteri bisa berkembang selama pencairan, lalu ‘terperangkap’ saat dibekukan ulang
  • Rasanya bisa berubah jadi lebih hambar atau asam

Kalau kamu sudah mencairkan tapi belum sempat masak, sebaiknya langsung masak hingga matang. Setelah itu, kamu boleh simpan hasil olahan matang di kulkas atau freezer untuk dikonsumsi nanti.

 

4. Gunakan Marinasi untuk Mengembalikan Kelembutan dan Rasa

Daging beku yang lama disimpan kadang terasa hambar atau agak kering. Marinasi jadi solusi cerdas untuk mengembalikan rasa dan tekstur.

Bahan marinasi bisa berupa:

  • Campuran air jeruk nipis/lemon, bawang putih, lada, dan garam
  • Saus rendaman seperti kecap asin, madu, jahe, atau yoghurt
  • Minyak zaitun dan rempah-rempah sesuai selera

Rendam selama 30 menit – 1 jam sebelum dimasak. Hasilnya? Daging lebih empuk, aroma lebih sedap, dan rasa lebih meresap.

 

5. Pilih Teknik Masak Sesuai Jenis Daging

Daging yang pernah dibekukan biasanya lebih sensitif saat dimasak. Suhu terlalu tinggi bisa bikin cepat keras, apalagi kalau bagian lemak belum sepenuhnya cair.

Teknik yang disarankan:

  • Tumis cepat (stir-fry): untuk daging iris tipis, seperti sapi atau ayam
  • Rebus pelan (simmer): cocok buat daging berurat, tulang, atau bagian keras
  • Panggang suhu sedang: bikin daging matang merata tanpa kering
  • Presto atau slow-cook: mempercepat empuknya daging bagian keras

Yang penting, jangan buru-buru pakai api besar saat daging masih setengah beku atau belum menyerap bumbu.

 

Mengolah daging beku itu bukan soal kepraktisan semata. Di balik freezer yang penuh stok, ada tanggung jawab untuk tetap menjaga rasa, tekstur, dan keamanan pangan.

Dengan memahami cara mencairkan, memotong, memarinasi, dan memasaknya dengan tepat, kamu bisa menghasilkan masakan yang lezat tanpa harus belanja daging segar tiap hari.

Karena pada akhirnya, kuncinya bukan pada dagingnya, tapi pada treatment yang kamu berikan saat mengolahnya.