Terima kasih, Karena Cinta Darimu Aku Lebih Kuat Menghadapi Kenyataan Dalam Hidup
- freepik
Olret – “Bersamamu adalah keberuntungan untukku”
Sebaik apapun aku melangkah, aku pernah jatuh juga. Sebesar apapun aku percaya, pernah akhirnya aku dikhianati dengan sangat sakit. Kuakui saat hal itu terjadi, aku benar-benar jauh dari rasa syukur dan terus berpikir bahwa Tuhan sedang tidak adil pada hidupku.
Sampai akhirnya, Tuhan menunjukkan kuasaNya dengan membuat kamu hadir. Kamu, adalah seseorang yang tidak pernah berhenti membersamai langkahku, menerima kurang lebihku seutuhnya, kujadikan pelampiasan saat aku terluka, namun tetap mencintai dengan tulus apapun yang terjadi.
Bagaimanapun kehadiranmu adalah hadiah Tuhan yang terindah. Karena itu, terimakasih dari lubuk hati terdalam, terimakasih karena telah hadir. Sekaligus maaf. Maaf jika selama ini, aku masih belum bisa jadi yang terbaik untuk dirimu.
Terima kasih Karena Kehadiranmu, Aku Kembali Punya Alasan Untuk Berjuang
Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
- https://unsplash.com/@lashleyrich
Sebelum kamu hadir, ada luka yang sangat hebat dalam hatiku. Luka akibat pengkhianatan dan cinta yang disia-siakan. Luka karena kebodohan sebab memperjuangkan seseorang yang belum pantas diperjuangkan.
Dan luka karena merasa tidak ada keadilan untuk diriku. Saat itu, bahkan, aku sempat berpikir untuk menyerah dalam hidup.
Namun, karena kehadiranmu aku kembali punya alasan untuk kembali berjuang. Meski dengan sedikit paksaan darimu, meski saat itu aku sudah ingin menyerah saja. Kamu tetap memintaku untuk bangkit dan bangkit. Entahlah, jika Tuhan tidak mempertemukan kita, mungkin aku tidak akan bisa bertahan sampai sekarang.
Terima kasih Karena Cinta Darimu Aku Menyadari Bahwa Hidupku Masih Berharga
Pria jatuh cinta
- u-repot
Kamu tahu, dulu kupikir hidupku sudah sangat hancur. Semua rencana berantakan, hubunganku terkhianati, pendidikanku tidak bisa kulanjutkan, orang tuaku sakit dan aku tidak tahu harus memulai dari mana untuk memperbaiki semuanya.
Ditambah lagi, penyesalan-penyesalan yang kurasakan, membuatku semakin insecure dan tidak lagi merasa berharga.
Namun, kamu justru menerima aku apa adanya. Meski aku sudah jujur tentang semua kekurangan yang kumiliki. Kamu tetap memegang tanganku dan berkata semuanya akan baik-baik saja. Bahkan menunjukkan keseriusan dengan meminta restu pada orang tua.