5 Perbedaan Benar-Benar Bahagia Atau Hanya Pura-Pura Saja
- Freepik.com
Olret – Kebahagiaan adalah salah satu tujuan hidup yang ingin dicapai oleh semua orang sesuai dengan versinya masing-masing.
Ada yang merasa bahagia hanya cukup bersama seseorang yang dicintai, ada yang bahagia dengan mensyukuri semua yang mereka dapatkan, ada pula yang bahagia saat bisa meraih ambisi atau keinginannya, misal memperoleh dengan kekayaaan atau kesuksesan.
Namun, ternyata banyak orang yang terjebak dengan kata “bahagia” sampai tidak sadar jika dirinya hanya sedang pura-pura bahagia. Sebenarnya dia mempunyai kesedihan, tapi lebih memilih tegar dan bersikap baik-baik saja di depan semua orang maupun di hadapan dirinya sendiri.
Nah, ingin tahu apakah kamu sebenarnya benar-benar bahagia atau hanya sedang berpura-pura. Yuk, cek beberapa tandanya di bawah ini. Namun, walau bagaimana pun bentuk bahagiamu, kamu harus tetap mensyukurinya.
1.Berusaha Untuk Berpikir Positif dan Tetap Berprasangka Baik
Berusaha Untuk Berpikir Positif
- Freepik.com
Jika kamu benar-benar bahagia, maka secara otomatis pikiranmu akan lebih positif, bahkan tidak menemukan kekhawatiran soal hidupmu sekarang atau di masa depan. Kamu cukup menjalani rutinitasmu dengan baik, berkumpul dengan teman dan saudara, dan tidak merasa punya beban yang begitu menyusahkan.
Sedang, saat kamu berpura-pura bahagia, berpikir positif dan berprasangka baik pada segala takdir yang kamu terima adalah hal yang harus kamu usahakan dan pelajari.
Awalnya akan sangat sulit, mungkin karena banyaknya ujian yang secara langsung harus kamu hadapi. Namun, saat kamu terus berusaha untuk menerapkannya, kamu akan baik-baik saja.
2. Masih Sering Emosional Saat Disinggung Atau Membicarakan Masalahmu
Sering Emosional Saat Disinggung
- Freepik.com
Orang yang bersedih, punya trauma atau baru saja mengalami kesulitan. Meski dia terlihat baik-baik saja dan bahagia. Tapi, sedikit banyak pasti menunjukkan sisi sedih atau emosional. Khususnya saat dia terhubung kembali dengan hal yang membuat dia sedih baik secara sengaja atau tidak.
Semisal, kamu masih sering menangis saat melihat kenangan masa lalu, masih marah atau tidak suka membicarakan orang yang pernah menorehkan luka di masa lalu, atau menghindari tempat-tempat yang membuat kamu trauma.