Berikut 5 Hal yang Harus Kamu Persiapkan Soal Pernikahan, Supaya Gak Kaget!
- freepik.com
Untuk wanita kamu harus sangat bersiap menghadapi baby blues setelah melahirkan buah hati. Jangan biarkan dirimu menyerah dan menyesal karena kalah. Sedang untuk lelaki, jadilah suami yang mengerti bahwa babyblues itu benar-benar ada dan bisa mengancam buah hati juga istrimu. Karenanya jadilah suami yang siap siaga.
Selain baby blues, drama yang paling sering terjadi adalah masalah finansial. Bahkan terbukti banyak pasangan yang bercerai karena masalah itu.
Oleh sebab itu, sebaik mungkin saling menerima, menenangkan dan menguatkan. Semoga apapun drama yang terjadi, kamu dan pasanganmu bisa melewatinya juga tetap bersama.
4. Setelah Menikah Komitmen Itu Harga Diri.
{{ photo_id=95 }}
Jika kamu terkenal tukang selingkuh sebelum menikah (playboy/playgirl) maka setelah menikah pastikan hapus predikat itu. Jika kamu merasa sebelum menikah banyak dosa, maka segera bertaubat dan ajaklah pasangan halalmu untuk menjadi lebih baik bersama.
Setelah menikah, komitmen dan kesetiaan bukan hanya sekadar di bibir saja, tapi harus tertanam di hatimu dan jadikan sebagai harga diri. Sebab kamu bertanggung jawab bukan hanya pada pasanganmu tapi juga anak-anakmu. Sebisa mungkin jadilah orang tua yang bisa jadi panutan yang baik.
5. Sabar Adalah Kunci Utama Melewati Pernikahan. Sebab Ujian dan Cobaan Bertubi-tubi Akan Menghampiri, Sebab Menikah Adalah Jalanmu Menjadi Lebih Dewasa
Baru saja menikah, usaha mengalami penurunan, kehilangan pekerjaan atau masalah lainnya yang menghampiri. Selain itu masalah keturunan, ketidakharmonisan dengan mertua atau keluarga juga bisa menjadi masalah yang bertubi-tubi hadirnya.
Saat kamu tidak kuat mental, maka bisa saja kamu kehilangan kewarasan atau rumah tanggamu yang terancam bubar. Karena itu, selama pasangan masih tetap mau berjuang, tetap dinginkan hati dan terus bersabar.
Kamu harus memahami kalau menikah itu adalah jalan tercepat meraih dewasa, sehingga pantas saja dalam pernikahan masalah, ujian dan cobaan menimpamu, secara bertubi-tubi. (Ika Tusiana)