Meski Terlihat Segar Tapi Es Teh Tidak dianjurkan untuk Anak Balita. Ini Alternatif Pengganti Teh

Drink Iced Tea
Sumber :
  • https://www.istockphoto.com

Olret – Hai moms, ditengah cuaca yang panasnya poll ini memang minum yang segar-segar rasanya nikmat banget ya.

Sesederhana es teh saja, selain murah, mudah dan segar. Tentunya bisa bikin dimana aja dan mudah ditemukan. Bisa bikin dirumah atau beli dijalanan pun banyak jualnya. 

Nah, sayangnya banyak Moms dan Dads yang tanpa sengaja juga memberikan es teh kepada anak balitanya. 

Meskipun melihat anak minum es teh itu menggemaskan, tapi menurut dokter anak hal itu tidak dianjurkan loh moms. 

Teh adalah sejenis minuman yang di hasilkan dari pengolahan daun tanaman teh (Camellia sinensis). Teh mengandung Kafein, antioksidan polifenol dan juga flavonoid. 

Dalam laman instagramnya dokter Ardi Santoso, dokter spesialis anak Klinik Kasih Ibu Sehati Solondan juga seorang Edukator ini, mengatakan jangan membiasakan anak-anak diberi minuman teh. Teh bukan minuman yang ada kandungan zat gizinya.

Sebab selain kandungan kafein yang tidak dianjurkan, teh juga mengandung tanin, yakni senyawa polifenol yang bisa menghambat penyerapan zat besi. Padahal, zat besi memiliki peran penting dalam menghasilkan sel darah merah dan mendukung proses tumbuh kembang anak.

Menurut WHO dalam pedoman pemberian MPASI, anak di bawah usia 2 tahun tidak dianjurkan untuk diberikan teh. 

Dikutip dalam laman IDAI 2016, berikut dampak yang dialami anak-anak setelah minum air teh :

SERING BUANG AIR KECIL

Kafein dalam teh bersifat diuretik yang membuat tubuh mengeluarkan lebih banyak air seni. Jadi jangan heran jika si kecil mengkonsumsi es teh atau air teh maka akan lebih sering buang air kecil ya moms

MERASA KENYANG

Anak akan merasa enggan untuk makan setelah minum teh karena merasa kenyang. Padahal teh tidak mengandung makronutrien (karbohidrat, protein dan lemak) serta hanya sedikit mengandung mineral. 

MENGHAMBAT PENYERAPAN ZAT BESI

Kandungan polyphenol dan fitat dalam teh menghambat penyerapan zat besi, sehingga beresiko terkena anemia defisiensi besi. 

ANAK HYPER ACTIV

Kandungan kafein, theobromine dan teofilin yang terdapat dalam teh merupakan suatu stimulan penyebab anak menjadi 'sangat aktif'.