Catat Bro! 10 Curug di Bogor yang Keindahannya Bikin Gak Mau Pulang

Olret – Bogor merupakan salah satu destinasi utama bagi orang yang tinggal di Jabodetabek, meski terkenal dengan kemacetannya untuk menikmati keindahan kota hujan ini. Tetap saja Bogor menjadi idaman bagi para warga Jabodetabek untuk menghabiskan akhir pekannya.

Memang tujuan utamanya selalu puncak, padahal sebenarnya Bogor menyimpan sejuta keindahan curug yang ada di kaki gunung salak. Bagi kamu yang sudah bosan dengan wisata puncak Bogor, ada baiknya kamu mulai menjelajahi curug-curug yang ada di Bogor.

Berikut ini 10 curug yang bisa kamu jadikan referensi untuk berkunjung, jangan sampai ada yang kelewat ya!

1. Leuwi Hejo, Curug yang Sangat Cantik di Bogor

Leuwi Hejo terkenal sebagai objek wisata alam Bogor dengan pemandangan yang menakjubkan dan air yang sangat jernih. Air terjun yang juga disebut sebagai Curug Bengkok ini adalah salah satu air terjun kecil dengan kolam air terjun yang cukup luas.

Leuwi Hejo mengalir di sungai Cileungsi, dan salah satu daya tarik utamanya ialah sumber airnya yang sangat jernih.

Hal inilah yang menyebabkan kolam air Leuwi Hejo menarik banyak perhatian pengunjung untuk bermain air sembari berenang dan mandi di sekitar lokasi wisata. Selengkapnya bisa baca di Leuwi Hejo, Curug yang Sangat Cantik di Bogor

2. Curug Cikuluwung, Kolam Alami Berair Biru Jernih di Bogor.

Air yang mengalir di sungai Cikuluwung memiliki warna sangat jernih dan bersih, serta dipadukan dengan danau di depan curug yang diapit oleh dua tebing berwarna cokelat pasti membuat siapa saja yang berkunjung akan merasa betah.

Terlebih dengan adanya bebatuan di sisi tebing yang memiliki beragam bentuk, membuat anda akan merasa seolah berada di sebuah lembah yang mirip dengan Mini Green Canyon. Selengkapnya bisa baca di Curug Cikuluwung, Kolam Alami Berair Biru Jernih di Bogor

3. Curug Lontar, Wisata Alam Bogor yang Keindahannya Bikin Adem.

Curug Lontar ini merupakan terusan dari sungai Cianten yang berasal dari pegunungan Halimun, Gunung Salak. Karena memiliki debit air yang cukup deras, apalagi saat musim hujan, aliran sungai ini dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit tenaga air (PLTA) yang sudah dilakukan sejak zaman Belanda.