Healing di Purwakarta : Dari Camping, Kuliner Hingga Mendaki Gunung Bersama Sahabat
- Viva/Idris Hasibuan
Olret – Bekerja di Jakarta yang penuh dengan tekanan memang sungguh membuat stres. Kadang pekerjaan yang tak kunjung selesai dan datang bertubi-tubi membuat pikiran rasanya ingin healing.
Nah, berawal dari kejenuhan bekerja di tengah hiruk-pikuk kota Jakarta, akhirnya saya dan rekan kerja memutuskan untuk mencoba pergi berwisata bersama-sama.
Mencoba mencari destinasi bermodalkan Instagram, kami akhirnya memutuskan untuk pergi wisata ke Purwakarta. Di mana jarak dengan Ibu kota tidak lah terlalu jauh dan tidak memerlukan cuti untuk sampai tujuan wisata terebut.
Mungkin banyak yang tidak tahu bahwa wisata di Purwakarta tidak hanya terkenal dengan kuliner yang khas yaitu Sate Maranggi Haji Yetty. Tetapi ada juga wisata yang cukup ekstrim untuk dilakukan, yaitu menanjak gunung Parang Via Ferrata.
Gunung parang ini sudah ditancapkan tangga besi di sisinya agar para wisatawan dengan mudah untuk mendaki selayaknya para pendaki profesional yang bisa terbiasa melakukan panjat tebing.
Dari Kantor, Kami Pun Memulai Perjalanan. Ada Rasa Bahagia yang Sudah Menanti
Menikmati alam purwakarta
- Viva/Idris Hasibuan
Perjalanan kami dimulai pada hari Sabtu siang dengan titik kumpul di kantor kami di sekitar wilayah Kuningan Jakarta selatan. Dengan bermodalkan Google Maps kami melihat jarak dari tempat kami menuju destinasi hanya memerlukan waktu tempuh sekitar 2 jam saja. Cukup mudah bukan untuk anda yang ingin melepaskan penat sejenak sambal mencoba olahraga yang cukup ekstrim ini.
Setelah sampai, kami di sambut oleh pihak penyelenggara. Di sini kami memutuskan untuk berkemah agar bisa lebih merasakan alam dengan lebih seksama. Berkemah di area camp ground yang telah disediakan, dengan pemandangan bukit dan Waduk yang begitu indah di sore hari, dan merasakan kesunyian dan ketenangan yang begitu indah ditemani bintang yang indah di malam hari.
Tidak lupa kami menyeduh kopi panas menggunakan kompor camping sederhana yang telah kami siapkan, menambah syahdu malam kami sambal bercengkrama bersama.
Pada pagi harinya, kami sudah disajikan sarapan yang diantar dari kantin menuju ke kemah kami.