Pendakian Gunung Merbabu Via Selo, Si Cantik yang Tak Pernah Ingkar Janji
- Viva/Idris Hasibuan
Sebagai Penikmat Perjalanan, Dari Basecamp Menuju Pos 1 Tak Ada Salahnya Menggunakan Ojek Merbabu.
Rasakan Sensasi Naik Ojek Gunung Merbabu
- Viva/Idris Hasibuan
Setelah penat dan istirahat sejenak dan packing ulang di basecamp. Kami pun mulai pendakian Gunung Merbabu dengan menaiki ojek. Bukannya malas untuk berjalan, hanya saja sebagai wisatawan sudah seharusnya kami membantu memajukan destinasi yang kami tuju bukan.
Kurang lebih 15 menit menggunakan Ojek, akhirnya kami melanjutkan perjalanan menuju Pos 1. Minimal berkurang beban perjalanan dengan praktis. Ingat sekali lagi ya, bukan karena malas tapi niat tulus.
Perjalanan Santai Menuju Pos 2 Ditemani Canda Tawa, Membuat Nikmatnya Semakin Tak Terlupakan.
Perjalanan menuju New Selo Boyolali
- Viva/Idris Hasibuan
Istrirahat sejenak di pos 2 Gunung Merbabu
- Viva/Idris Hasibuan
Oh iya, saya lupa sebenarnya dari Jakarta kami memang hanya berdua untuk mendaki ke Gunung Merbabu. Lalu bertemu dengan teman dari Temanggung bersama temannya. Dan ternyata di Basecamp kami juga bertemu dan menjadi partner mendaki dari Jogjakarta dan mereka adalah salah satu Mahasiswa dari kampus di Jogja berjumlah 6 orang.
Jadi kami pun semakin mengakrabkan diri bersama mereka, sambil bercanda dan obrolan tiada tara. Karena memang mereka sangat pandai dalam hal lelucon. Kaki pun melangkah demi selangkah, hingga akhirnya tak terasa sore pun semakin menjelang menuju Maghrib. Kami tetap melangkah dan berharap bisa menuju pos 3 sebelum adzan maghrib berkumandang.
Ditemani Badai Merbabu yang Terkenal Dengan Ganasnya, Kamu Pun Berjuang Mendirikan Tenda Dengan Tangan yang Menggigil.
Istrirahat sejenak di pos 2 Gunung Merbabu
- Viva/Idris Hasibuan
Menikmati sunset dan lautan awan gunung merbabu
- Viva/Idris Hasibuan
Langkah kaki semakin lambat berjalan, jalur pendakian pun semakin terjal dan petang pun mulai berganti dengan malam. Belum lagi, angin yang bertiup dengan kencang serta hanya ditemani cahaya senter membuat perjalanan ini semakin sulit. Satu per satu jarak antara kami pun semakin berjauhan, ada yang melaju dengan kencang ke depan untuk segera mendirikan tenda terlebih dahulu.
Namun sayangnya nasib baik tak berpisah kepada kami. Setelah perjuangan melawan terjalnya jalur pendakian dan hembusan angin malam yang semakin kencang. Setelah sampai pos 3 ternyata suara pendakin lain mengatakan sedang ada badai, jadi harus berhati-hati.