Kisah Nyata : Menantang Penghuni Dunia Lain Sumbing, Ngeri.
- Viva/Idris Hasibuan
"pas banget ini!" kata dawir "maksudmu apa?" tanya anto "jangan aneh aneh diguning wir" tegas vita aku udah punya firasat gk enak atas perkataan dawir tadi. mengingat dia nekat banget rela ngelakuin apapun demi sesuatu yg dia mau
kita berangkat dari rumah pukul 11 siang menggunakan sepeda motor tanpa ada kendala apapun. sesampainya di base camp kita istirahat sebentar sambil mengurus simaksi
"ada berapa rombongan pal yg mendaki hari ini?" tanyaku kepada petugas setempat "hari ini sedikit mas cuma ada 3 rombongan sudah naik tadi pagi" jawabnya
"yg kemarin mendaki ada banyak pak?" tanya anto "ya lumayan rame sih mas, tinggal 2 rombongan yg belum turun, tapi disini tercatat turun hari ini" jelasnya
waktu menunjukan pukul 14.00 siang. kami bersiap untuk tracking siang itu kemudian berdoa dan itulah awal mula hal buruk menimpa kami
kita sepakat untuk totalitas alias tidak menggunakan jasa ojek sampai di pos 1. sekitar 2jam melewati medan berbatuan yg tersusun rapi terjal dan pemandangan kebun warga di samping kanan dan kiri kami
disepanjang perjalanan vita melihat sesuatu yang janggal di mana terlihat jejak kaki orang tapi hanya satu kaki, bukan sepasang kaki menginjak injak tanaman warga setempat
ukurannya pun tidak normal, terlalu besar untuk ukuran kaki manusia "RUSAK TANAMANKU, GARA GARA PONJO LEWAT" kata petani tua dengan rokok beraroma menyan sedang berdiri disamping jalur
sontak kami semua kaget mendengarnya terlintar banyak tabda tanya difikiran kami apa itu ponjo?, siapa merwka entahlah kami semua tidak tahu
muncul rasa was was diantara kami semua "perasaanku gk enak, mending kita pulang aja" cletuk vita "kita udah sanpe sini, rugi kalo pulang sekarang" tegas dawir "iya, yg penting niat kita gk aneh aneh" tegasku
sekitar pukul 16.00 kami tiba di pos1 kami memutuskan untuk istirahat sembari solat asar dan ngopi + merokok
ketika situasi sudah mulai aman, kami memulai perjalanan kami kembali kini sudah mulai terlihat suasana hutan jauh didepan kami