Trekking ke Curug Rajawali Bogor, Nuansa Mistis Membuat Merinding

Curug Rajawali Bogor
Sumber :
  • Viva/ Idris Hasibuan

Olret – Setelah tuntas menikmati Curug Cipayung dan Curug Walet sampai dengan siang hari. Kami pun melanjutkan perjalanan dengan tanjakan, karena sebelumnya memang jalan menuju curug walet penuh dengan turunan.

Ratusan tangga pun kami lalui bersama, ngos-ngosan dan nafas engap pun tak bisa dilawan lagi. Dengan terpaksa, satu per satu dari kami harus beristirahat sejenak atau sekedar menghirup napas dalam-dalam.

Pada akhirnya kami pun sampai di Pos Curug Walet dan beristirahat sejenak untuk melaksanakan salat zuhur. Setelah puas dan rasa lelah sudah mulai pulih, kami pun melanjutkan perjalanan menuju curug Rajawali.

Perjalanan menuju Curug Rajawali

Curug Rajawali Bogor

Photo :
  • Viva/ Idris Hasibuan

Ternyata, saya sudah pernah kesini sebelumnya yaitu curug Bandungan. Curug Bandungan ini merupakan aliran dari curug Rajawali. Perjalanan dari basecamp Curug Walet diperkirakan kurang lebih 15-20 menit dengan jalanan santai.

Sepanjang perjalanan, aliran sungai yang sangat kecil yang dialirkan ke sawah menjadi teman perjalanan. Pepohonan yang hijau dan rindang pun langsung menjadi teman perjalanan kami.

Setelah lama berjalan, kami pun sampai ke curug kencana. Kami pun langsung santap siang dengan bekal yang kami punya. Setelah puas dengan santapan makan siang dan santai sejenak. Kami pun langsung menuju curug rajawali.

Untuk menuju curug rajawali, kami pun melalui tangga dengan dari kayu yang sudah cukup baik. Setelah melalui anak tangga, di atas sudah terdengar aliran air terjun dengan ketinggian kurang lebih 2 meter.

Suasana Mistis Curug Rajawali

Curug Rajawali Bogor

Photo :
  • Viva/ Idris Hasibuan

Setelah sampai di Curug Rajawali, kolam abadi yang sangat luas yang dibentuk dari aliran curug ini berwarna hijau. Bebatuan dengan jelas terlihat di pinggir-pinggir kolam renangnya.

Saat menatap air terjun dengan kolam alami ini, meski airnya sangat dingin namun aku tak ingin berlama-lama disini. Hawanya cukup terasa aneh dan membuatku tak nyaman. Apalagi awalnya hanya kami berdua yang ada disini.

Tak lama kemudian, teman-teman kami yang lain datang dan menemui kami diatas, namun karena sudah tak merasa nyaman. Saya tetap memilih untuk turun.