10 Tempat Terbaik Untuk Makan Malam Bersama Pasangan di Canggu Bali

Ji Terrace By The Sea
Sumber :
  • thehoneycombers.com

Alamat : Santanera, Jl Tanah Barak No. 55 – 57

3. Luma

Luma

Photo :
  • thehoneycombers.com

Seorang showtopper Mediterania terkenal, Luma adalah karya kolaborasi dari dua koki pemenang penghargaan: Cameron Emirali dari 10 Greek Street di London, dan Kieran Morland dari Sangsaka dan Merah Putih di Seminyak.

Menunya adalah tentang hidangan pedesaan yang menggabungkan elemen klasik tradisi Eropa Selatan, dengan bahan-bahan asli dari Bali dan pulau-pulau terdekat.

Pikirkan udang yang dibungkus rumput laut, risotto lobster Batik, dan gurita panggang dengan orzo dan aioli tinta cumi-cumi. Dan semuanya melalu proses panggangan arang dan oven api kayu tembus pandang yang dibuat khusus, menjadi pusat perhatian di dapur Luma yang mempesona.

Tidak mengherankan, daftar anggur yang dikuratori dengan cermat tidak ada duanya, sementara daftar koktail ada di menu dengan menggunakan bahan-bahan lokal untuk sentuhan tropis pada klasik.

Alamat : Luma, Jl Pantai Batu Bolong No. 91, Canggu,

4. Alma Tapas Bar

Alma Tapar Bar

Photo :
  • thehoneycombers.com

Tapas Bar ini adalah tempat kencan malam yang epik untuk membiarkan rambut tergerai dan menikmati beberapa grub dan minuman. Baik itu piring bersama yang sehat, anggur dan koktail artisan atau sangria yang menyegarkan, Alma memberi sejuta alasan untuk terus kembali.

Cicipi surga Spanyol dengan menunya yang menggugah selera yang mengesankan yang terdiri dari panceta (perut babi dengan saus mojo picon canarian), calamar relleno (cumi-cumi yang diisi dengan Chorizo, perut babi, apel, dan bawang bombay) dan tartar de remolacha (tartar bit dengan alpukat dan saus keju biru) jika merasa sedikit sadar.

Alamat : Alma Tapas Bar, Jl. Pantai Berawa No. 88, Canggu

5. Smoke

Smoke

Photo :
  • thehoneycombers.com

Dinamai dengan tepat, Smoke mengkhususkan diri dalam semua hal yang berasap, dipanggang, dan lezat. Makanan laut, ayam, babi, daging sapi, dan bahkan labu atau kembang kol, sebut saja, mereka telah menguasai keajaiban memasak rendah dan lambat (dengan beberapa daging yang dimasak selama lebih dari 18 jam).

Bersantap di sini juga merupakan pengalaman tersendiri, dengan tenda luar ruangan yang menampung ruang makan, dan lubang api bercahaya yang menjadi pusat perhatian.