Apakah Ragi Baik untuk Menurunkan Berat Badan?
- freepik.com
Ragi mengandung antioksidan seperti polifenol dan asam amino seperti triptofan yang membantu memenuhi semua makro dan mikronutrien dalam tubuh.
Menurut data dari Indian Foods Composition Tables 2017, berikut adalah rincian beberapa nutrisi penting dalam 100g ragi kering:
- Kalori: 320,7 kkal
- Protein: 7,3g
- Karbohidrat: 77,0g
- Lemak: 1,92g
- Serat: 11,5g
- Kalsium: 364 mg
- Magnesium: 146 mg
- Fosfor: 210 mg
- Kalium: 443 mg
- Mangan: 3,1 mg
- Seng: 2,5 mg
- Selenium: 15,3µg
- Folat: 34,6µg
Hubungan Ragi dan Penurunan Berat Bada
Menurut sebuah makalah yang dipublikasikan oleh opensciencepublications dengan judul A Review on Role of Millets in Weight Loss, millet adalah varietas biji-bijian bergizi yang kaya akan mikromineral, flavonoid, dan asam fenolik. Oleh karena itu, seseorang dapat meningkatkan penurunan berat badan dengan mengganti biji-bijian olahan seperti tepung terigu yang diperkaya dan nasi putih dengan millet seperti ragi, bajra, dan jowar.
Ragi adalah biji-bijian yang semakin populer karena hubungannya dengan penurunan berat badan. Biji-bijian kuno ini adalah pusat nutrisi dan sumber serat makanan yang sangat baik. Selain itu, membantu dalam penurunan berat badan dengan mempromosikan kepenuhan dan mengurangi nafsu makan.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa mengkonsumsi ragi dapat membantu menurunkan berat badan.
1. Serat dalam Ragi Membantu Menurunkan Berat Badan
Salah satu alasan utama mengapa ragi bermanfaat untuk menurunkan berat badan adalah karena kandungan seratnya yang tinggi. Penelitian menunjukkan ragi adalah sumber serat makanan yang kaya.
Serat membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna daripada karbohidrat, membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Akibatnya, dapat mencegah makan berlebihan dan menurunkan asupan kalori Anda. Ini juga merupakan sumber asam amino yang baik dan rendah lemak dibandingkan dengan biji-bijian lainnya.
Lantas apa lagi selanjutnya, kita akan bahas di artikel selanjutnya ya.
Informasi yang terkandung dalam artikel ini hanya untuk tujuan pendidikan dan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat kesehatan atau medis. Selalu konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan lain yang memenuhi syarat mengenai pertanyaan apa pun yang mungkin kamu miliki tentang kondisi medis atau tujuan kesehatan.