Penyebab Umum Sering Buang Air Kecil Malam Hari

minum air putih di malam hari
Sumber :
  • pinterest

Olret – Menurut ulasan medis dalam StatPearls (2024), lebih dari 50% orang di atas usia 50 tahun mengalami nokturia, yaitu kondisi sering terbangun di malam hari karena ingin buang air kecil. Gangguan ini tampak sepele, tapi penelitian menunjukkan nokturia berkaitan dengan penurunan kualitas tidur, risiko gangguan metabolik, bahkan peningkatan risiko kematian pada lansia (Hypertension Research, 2025). Artinya, keluhan sering buang air kecil malam hari patut diperhatikan, baik sebagai sinyal kesehatan maupun faktor yang memengaruhi produktivitas sehari-hari. Ini 9 penyebabnya!

1. Terlalu Banyak Minum Sebelum Tidur

Minum air berlebihan, terutama minuman berkafein atau alkohol, dapat merangsang ginjal memproduksi lebih banyak urine. Jika dilakukan menjelang tidur, kandung kemih cepat penuh dan tubuh memberi sinyal untuk buang air kecil.

2. Faktor Penuaan

Seiring bertambah usia, tubuh menghasilkan lebih sedikit hormon antidiuretik yang biasanya menekan produksi urine di malam hari. Selain itu, kandung kemih menjadi kurang elastis sehingga tidak bisa menampung banyak urine.

3. Penyakit Metabolik dan Ginjal

  • Diabetes Mellitus: kadar gula darah tinggi membuat ginjal bekerja keras untuk membuang kelebihan glukosa.
  • Diabetes Insipidus: kelainan hormon yang memicu produksi urine berlebihan.
  • Penyakit ginjal kronis: menurunkan kemampuan tubuh mengatur cairan.

4. Gangguan Urologi

Pada pria, pembesaran prostat (BPH) menekan saluran kemih sehingga kandung kemih terasa cepat penuh. Sedangkan pada wanita, infeksi saluran kemih atau iritasi kandung kemih sering menimbulkan dorongan berulang untuk kencing meski urine sedikit.

5. Penyakit Jantung dan Sirkulasi

Pada penderita gagal jantung, cairan yang menumpuk di kaki di siang hari akan kembali ke aliran darah saat tidur. Ginjal kemudian menyaring cairan ini menjadi urine, sehingga produksi urine malam meningkat.

6. Efek Obat-obatan

Obat diuretik untuk hipertensi atau gagal jantung bekerja dengan meningkatkan pembuangan cairan. Jika dikonsumsi sore hari, efeknya bisa bertahan hingga malam. Beberapa obat lain, seperti antidepresan atau obat tidur, juga dapat memengaruhi pola buang air kecil.

7. Gangguan Tidur

Kualitas tidur yang buruk, misalnya akibat sleep apnea, dapat memicu pelepasan hormon yang membuat produksi urine meningkat. Selain itu, orang yang tidurnya sering terbangun juga lebih mudah menyadari dorongan dari kandung kemih.

8. Gaya Hidup Sehari-hari

Pola makan tinggi garam dapat menyebabkan tubuh menahan cairan di siang hari, lalu membuangnya saat malam. Kebiasaan minum kopi atau teh di sore hari juga memperburuk frekuensi buang air kecil malam hari.

9. Kehamilan

Pada ibu hamil, tekanan dari janin yang membesar membuat kapasitas kandung kemih lebih kecil. Ditambah perubahan hormon, dorongan untuk sering buang air kecil, termasuk di malam hari, menjadi hal yang wajar.

 

Sering buang air kecil di malam hari bisa disebabkan hal sederhana seperti kebiasaan minum sebelum tidur, tapi juga bisa menjadi tanda adanya penyakit tertentu. Jika frekuensinya lebih dari dua kali tiap malam atau disertai gejala lain seperti nyeri, rasa terbakar, atau urine berdarah, sebaiknya segera konsultasi ke dokter.

Mengurangi minum menjelang tidur, membatasi kafein dan alkohol, menjaga pola makan rendah garam, serta mengatur waktu konsumsi obat bisa membantu mengurangi keluhan. Ingat, tidur yang berkualitas adalah kunci kesehatan, jadi jangan remehkan keluhan yang sering dianggap sepele ini.