Mitos dan Fakta: Berbahayakah Jika Pria Tidak Pernah Masturbasi?
- Youtube
Olret – Apakah Anda pernah khawatir jika tidak melakukan masturbasi akan menumpuk sperma atau bahkan memicu kanker? Pertanyaan ini sering menjadi beban pikiran, apalagi dengan banyaknya mitos yang beredar di masyarakat.
dr Jefry Albari Tribowo, seorang spesialis andrologi, membedah tuntas isu ini dengan landasan ilmiah. Kabar baiknya: Anda tidak wajib masturbasi! Berikut adalah fakta-fakta menarik yang perlu Anda ketahui tentang dampak memilih untuk tidak bermasturbasi.
1. Tubuh Sudah Punya "Jalan Keluar" Sendiri
Onani
- sanook
Salah satu kekhawatiran terbesar adalah penumpukan sperma. Logikanya, jika sperma terus diproduksi tetapi tidak dikeluarkan, bukankah ini berbahaya?
Faktanya, tubuh pria jauh lebih pintar dari yang kita duga.
Mimpi Basah (Wet Dreams): Ini adalah mekanisme alami tubuh untuk mengeluarkan kelebihan sperma. Jika Anda jarang masturbasi, Anda akan lebih sering mengalami mimpi basah sebagai kompensasi.
Reabsorpsi (Reabsorption): Sperma yang sudah lama menumpuk dan tidak terpakai akan diserap kembali oleh tubuh dan dihancurkan. Jadi, Anda tidak perlu cemas akan adanya "penumpukan berlebihan" yang menyebabkan penyakit.
Dr. Jefry menegaskan, tidak masturbasi relatif aman selama Anda menjaga pola hidup sehat, seperti menghindari rokok, menjaga pola makan, dan istirahat yang cukup.
2. Masturbasi Bukan "Jaminan" Bebas Kanker Prostat
Anda mungkin pernah mendengar bahwa sering masturbasi (sekitar 21 kali per bulan) dapat menurunkan risiko kanker prostat. Lalu, apakah tidak masturbasi otomatis meningkatkan risiko kanker?
Jawabannya: Tidak sesimpel itu.
Memang ada penelitian yang menunjukkan korelasi tersebut, namun Dr. Jefry menekankan bahwa kanker memiliki banyak faktor penyebab, termasuk genetika, infeksi, dan gaya hidup sehari-hari. Berfokus pada gaya hidup sehat jauh lebih penting daripada berfokus pada frekuensi ejakulasi.
Justru, menurut Dr. Jefry, yang lebih berisiko adalah kecanduan pornografi dan masturbasi yang berlebihan. Kondisi ini dapat mengganggu fungsi otak, menurunkan produktivitas, dan memicu masalah mental seperti kecemasan dan rasa minder.
3. Tidak Masturbasi? Jangan Cemas Soal Seks dengan Pasangan!
Banyak pria yang merasa harus masturbasi agar "pro" saat berhubungan seksual. Mereka yang tidak pernah masturbasi khawatir tidak tahu cara memuaskan diri atau pasangannya.
Keuntungan Eksplorasi Diri
Orang yang masturbasi memang cenderung lebih dulu mengenal zona sensitif (erogenous zones) di tubuh mereka. Ini bisa menjadi bekal awal komunikasi yang baik dengan pasangan.
Seks adalah Proses Belajar
Bagi yang tidak pernah masturbasi, wajar jika Anda bingung di awal tentang bagaimana rasanya orgasme atau bagian mana yang paling sensitif.
Namun, Dr. Jefry menekankan bahwa hubungan seksual adalah sebuah sistem pembelajaran jangka panjang. Selama Anda mau berkomunikasi dan belajar bersama pasangan, kendala awal ini akan segera teratasi.
4. Kapan Masturbasi Justru Dianjurkan? (Aspek Medis)
Meskipun masturbasi tidak wajib, ada kondisi tertentu di mana masturbasi menjadi bagian dari terapi medis atau pilihan yang lebih baik.
1. Menjaga Kualitas Sperma
Bagi pasangan LDM (Long Distance Marriage), masturbasi 2-3 hari sebelum bertemu pasangan dianjurkan untuk memastikan kualitas sperma yang dikeluarkan adalah yang paling segar.
2. Diagnosa dan Terapi
Masturbasi adalah metode yang digunakan untuk pemeriksaan sperma. Beberapa teknik masturbasi juga digunakan sebagai bagian dari terapi untuk kasus Ejakulasi Dini (ED) atau Disfungsi Ereksi (Impotensi).
3. Mencegah Perilaku Berisiko
Bagi pria lajang dengan gairah seksual yang tinggi, masturbasi dengan dosis normal jauh lebih baik dibandingkan menyalurkan gairah melalui hubungan seksual yang berisiko tinggi (seperti seks bebas atau open bo) yang dapat menularkan HIV, Sifilis, atau Gonore.
Kesimpulan Akhir
Masturbasi adalah pilihan personal dan tidak wajib. Jika Anda merasa tidak nyaman untuk melakukannya, Anda tidak perlu melakukannya. Selama Anda menjaga pola hidup sehat, tubuh Anda sudah dilengkapi dengan mekanisme alami yang aman untuk mengatur produksi sperma.
Apa pilihan Anda, dan bagaimana cara Anda menjaga kesehatan reproduksi Anda saat ini?