Kenapa Sih Pori-Pori Kadang Terlihat Besar, Kadang Kecil? Ini Penjelasan Ilmiahnya!

pori-pori-di-wajah
Sumber :
  • pinterest

Olret – Pernah nggak sih kamu bercermin dan merasa pori-pori wajahmu hari ini tampak besar banget, padahal kemarin masih terlihat halus? Tenang, kamu nggak halu kok. Pori-pori memang bisa terlihat berbeda-beda ukurannya pada momen tertentu dan ini bukan sulap, tapi sains!

Yuk, kita kupas tuntas kenapa pori-pori bisa kelihatan membesar atau mengecil, dan apa aja yang jadi penyebab utamanya!

 

Pori-Pori Itu Tetap, Tapi Ukurannya Bisa Terlihat Berubah

Secara struktur, pori-pori tidak bisa membesar atau mengecil secara permanen. Ukurannya sudah ditentukan secara genetik. Tapi, penampilannya bisa tampak berubah tergantung kondisi kulit dan faktor eksternal. Ibaratnya kayak balon yang bisa kempes, bisa ngembang tapi bentuk dasarnya tetap sama.

Sebuah studi yang diterbitkan di Dermatologic Surgery Journal menyebutkan bahwa sebum (minyak kulit), elastisitas kulit, dan kondisi sekitar pori adalah faktor utama yang membuat pori-pori terlihat lebih besar atau kecil secara visual.

 

1. Produksi Minyak Berlebih

Saat cuaca panas, kamu olahraga, atau lagi stres, tubuh secara alami meningkatkan produksi sebum. Nah, minyak yang menumpuk di dalam pori-pori akan mendorong dindingnya, membuatnya terlihat lebih lebar.

Menurut penelitian dari Journal of Cosmetic Dermatology, pori-pori yang penuh minyak cenderung memantulkan cahaya dengan cara berbeda, sehingga tampak lebih besar secara kasat mata.

 2. Suhu dan Kelembapan Lingkungan

Cuaca juga punya andil besar. Di hari yang panas dan lembap, pori-pori cenderung terbuka lebih lebar untuk mengeluarkan keringat dan menjaga suhu tubuh. Sebaliknya, saat dingin, pori-pori terlihat lebih rapat karena aktivitas kelenjar keringat dan minyak berkurang.

Makanya nggak heran kalau kulitmu tampak “lebih mulus” pas kamu lagi liburan ke tempat dingin.

3. Penumpukan Kotoran atau Sel Kulit Mati

Pori-pori yang tersumbat oleh kotoran, makeup, atau sel kulit mati bisa terlihat lebih besar karena permukaannya tidak rata. Bayangkan kamu nutupin lubang dengan tanah, lalu tanah itu mengeras dan hasilnya, permukaan jadi tampak kasar dan lubangnya lebih menonjol.

Itu sebabnya eksfoliasi rutin sangat disarankan, minimal 1–2 kali seminggu.

 4. Faktor Usia dan Elastisitas Kulit

Seiring bertambahnya usia, kulit kehilangan kolagen dan elastin berupa dua protein yang bikin kulit tetap kencang dan kenyal. Ketika elastisitas kulit menurun, pori-pori cenderung “menganga”, alias tampak lebih besar karena dinding pori tak lagi sekuat dulu.

Fakta ini juga didukung oleh studi dari International Journal of Dermatology yang menyebutkan bahwa penurunan elastisitas kulit adalah salah satu pemicu utama tampilan pori membesar pada orang dewasa.

5. Stres dan Hormon

Saat stres atau saat hormon berubah (seperti saat menstruasi atau pubertas), tubuh bisa memproduksi lebih banyak minyak. Ini akan memperbesar tampilan pori-pori, terutama di area T-zone (dahi, hidung, dagu).

Hormon androgen diketahui dapat merangsang kelenjar minyak untuk bekerja lebih aktif. Jadi kalau kamu lagi banyak pikiran atau hormonal, jangan heran kalau kulit terlihat “lebih bertekstur”.

 

Ukuran pori-pori memang nggak bisa diubah permanen, tapi penampilannya bisa dikendalikan dengan perawatan yang tepat. Kunci utamanya ada pada menjaga kulit tetap bersih, terhidrasi, dan seimbang.

Ingat, pori-pori yang sehat bukan yang tersembunyi, tapi yang bersih dan tidak tersumbat. Jadi yuk, stop benci pori-pori, dan mulai rawat mereka dengan cinta (dan skincare yang sesuai)!