Lagi Viral, Inilah 5 Fakta Soal Asam Sulfat dan Benarkah Zat Ini Bisa Dikonsumsi?
- IStock
Olret –Sekarang sedang trending kesalahan penyebutan Asam Folat menjadi Asam Sulfat oleh Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka untuk mencegah stunting.
Meski pernyataan tersebut sudah diklarifikasi dan yang bersangkutan sudah meminta maaf karena kesalahan penyebutan. Tidak ada salahnya untuk mencari tahu apa itu asam sulfat dan apakah benar zat ini bisa dikonsumsi.
Jadi Yuk cek deretan fakta soal asam sulfat berikut yang dilansir dari berbagai sumber.
1. Asam Sulfat Termasuk Zat Korosif Yang Berbahaya
Asam sulfat alias H2SO4 adalah zat kimia yang korosif dan amat berbahaya. Ia akan bereaksi hebat dan mengeluarkan panas apabila bereaksi dengan air serta dapat merusak benda padat dari mulai logam hingga daging manusia.
2. Asam Sulfat Digunakan Sebagai Bahan Baku Dunia Industri
Asam sulfat sering digunakan untuk bahan kebutuhan industri. Meski begitu, asam sulfat merupakan jenis zat yang cukup berbahaya apabila terjadi paparan yang berlebihan, sebagaimana dilansir dari laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS. Sehingga untuk menggunakannya perlu memperhatikan tingkat dosis, durasi, dan jenis pekerjaan yang dilakukan.
Dewasa ini, Asam Sulfat memiliki banyak kegunaan dalam ranah industri seperti pemrosesan bijih mineral, sintesis kimia, pemrosesan air limbah dan pengilangan minyak.
3. Asam Sulfat Bisa Meledak Jika Dicampur Bahan Tertentu
Asam sulfat juga bisa meletupkan ledakan apabila bercampur dengan potassium perchlorate, dan sodium permanganate. Bentuknya berupa cairan yang tidak berbau dan tidak berwarna.
4. Asam Sulfat Sudah Diteliti Sejak Abad Pertama
Asam Sulfat di masa lalu dikenal dengan nama minyak vitriol. Zat tersebut sendiri sudah diteliti oleh orang Sumeria lalu oleh Dokter Yunani bernama Dioskorides yang hidup pada abad pertama dan juga oleh ilmuwan Roma, Plini Tua yang hidup pada 23-79 Masehi. Kegunaan Vitriol untuk pengolahan logam sendiri ditemukan oleh ahli alkimia Yunani yakni Zosimos dari Panopolis.
Sedangkan asam sulfat yang kita kenal sekarang dianggap sebagai penemuan ahli kimia keturunan Persia yang hidup pada abad ke-8 yakni Jabir bin Hayyan. Asam ini kemudian diteliti lagi oleh ahli kimia Persia lainnya yang hidup seabad kemudian yakni Ibnu Zakaria ar-Razi.