Drama Thailand Wolf, Ketika Cinta Hanya Sebuah Permainan
“Ini adalah target pertamamu.”
“Yang mana? Jangan bilang aku harus menggoda mereka semua?” tanya Don.
“Hanya satu. Kamu harus mengeliminasi satu demi satu. Jika kamu mengeliminasi gadis yang salah. Permainanmu selesai.”
Ketika telpon telah dimatikan, Don berjalan mendekati keempat wanita itu dan menyapa mereka berempat. Don bersikap seperti seorang turis yang baru pertama kali ke sini, jadi dia tidak tahu daerah di sekitar ini. Dan ternyata keempat wanita itu juga adalah seorang turis yang berasal dari daerah bernama Fuxian.
Dengan sikap Don yang sangat santai dan bersahabat, dia dengan mudah bisa dekat dengan Pink serta Hijau. Sementara Putih, dia sebenarnya kurang nyaman Don bergabung jalan dengan mereka, tapi karena Pink terus membujuknya, maka dia tidak bisa menolak Don untuk bergabung dengan mereka. Sedangkan hitam, dia hanya diam dan ikut-ikutan saja.
Selagi berjalan bersama, Don menjelaskan bahwa sebenarnya dia kesulitan untuk mengingat semua nama mereka. Jadi akhirnya dia memutuskan untuk memanggil mereka sesuai dengna warna baju mereka saja. Dan mereka berempat juga begitu, mereka memanggil Don dengan sebutan Merah, karena warna baju Don adalah merah.
Menggunakan bahasa Mandarin, mereka berempat membicarakan tentang sikap Don yang tampak jelas berniat mendekati mereka. Dan karena tidak mengerti Don pun bertanya, tapi mereka tidak mau memberitahunya.
Hitam : Laki2 ini tidak biasa. Aku pikir dia menyukai salah satu diantara kita.
Hijau : Aku tidak mau. Kalian bisa memilikinya. Dia bukan tipeku.
Pink : Dia mungkin suka aku. Dia berjabat tangan dengan ku duluan.
Akankah dia berhasil menaklukan misi pertamanya? Dan bagaimana dengan misi-misi selanjutnya? Silahkan tonton langsung ya.
2. Ryo ~ Cinta adalah dunia yang benar2 baru. Dia siap terjun ke dalamnya ~
Didalam kamarnya. Dalam keadaan gelap. Ryo sibuk melihat foto sexy para wanita cantik di laptopnya, hal yang paling di perhatikan nya dari para wanita sexy itu adalah Dada nya. Ketika Ayah nya masuk ke dalam kamar, dia langsung menutup laptopnya.