Reporter Kang Kyun Yoon Gugat Garo Sero Institute atas Dugaan Rekaman Palsu Kim Sae Ron

Kim Sae Ron
Sumber :
  • instagram.com/@ron_sae

Olret – Salah satu tokoh penting di balik terungkapnya skandal "Burning Sun", reporter SBS Kang Kyun Yoon memberi tahu publik tentang gugatan hukum yang ia ajukan terhadap operator channel Youtube Garo Sero Institute, Kim Se Ui, pada tanggal 8 Mei KST melalui postingan di blog-nya. 

"Saya telah mengajukan pengaduan terhadap Kim Se Ui dari Institut Penelitian Garosero dan saya telah mengajukan pengaduan hari ini dab saya dengan sungguh-sungguh meminta agar penyelidikan dilakukan secepat mungkin". 

Upaya tersebut dilakukan imbas dari konferensi pers Garo Sero pada 7 Mei 2025, yang membeberkan rekaman audio terkait pengakuan Kim Sae Ron kepada seorang kenalan tentang hubungannya dengan aktor Kim Soo Hyun dan telah melakukan hubungan badan saat masih duduk di bangku SMP serta membahas Kang Kyung Yoon juga. 

Reporter Kang menyatakan bahwa teman-teman mendiang Kim Sae Ron menghubunginya setelah menonton konferensi pers dan mengungkapkan kesedihan mereka, dengan menyatakan bahwa Kim Sae Ron bukanlah seseorang yang pantas mengucapkan kata-kata kotor seperti itu.

Kang Kyun Yoon mendukung pernyataan bahwa rekaman suara yang dibagikan selama jumpa pers tersebut direkayasa menggunakan teknologi AI. 

Kang menegaskan bahwa rekaman suara yang melibatkan Kim Sae Ron jelas dimanipulasi menggunakan AI untuk meniru suara mendiang agar sesuai dengan kepentingan pihak tertentu. 

Reporter SBS tersebut mengungkap fakta lain jika informan yang memberikan rekaman tersebut kepada Garo Sero Institute adalah orang yang sama menghubunginya awal April. 

Kang Kyun Yoon menyebutnya sebagai penipu dengan identitas yang tidak jelas yang hanya mencari keuntungan finansial semata serta menekankan ketidakpercayaannya kepada orang-orang semacam itu. 

Menjawab tudingan Kim Se Ui bahwa Kang Kyun Yoon mendatangi rumah informan di New Jersey untuk mengintimidasinya atau membuatnya merasa takut, Kang menunjukkan bukti penting mengenai catatan imigrasi resmi dan riwayat perjalanannya dari tanggal 1 Januari hingga 5 Mei 2025, yang menunjukkan bahwa ia tidak pernah menginjakkan kaki di New Jersey selama kurun waktu tersebut. 

Perempuan tersebut menjadi khawatir akan perlindungan reputasinya sendiri. 

"Saya berharap penyelidikan polisi dapat berjalan cepat, tidak hanya demi menjaga kehormatan saya tetapi juga agar kekacauan mengerikan ini dapat segera berakhir," pungkasnya.

 

 

Sumber: koreaboo