Review The Impossible Heir Ep 3-4 : Plot Menarik Lee Jae Wook, Lee Jun Young, dan Han Su Zu
Episode 4 The Impossible Heir dibuka dengan Geum Suk menghadapi ketua di kantornya, bersenjatakan pen drive berisi bukti penggelapannya. Dia mencoba memaksanya mempekerjakan kembali Seung Ju. Terbukti bahwa kesenjangan antara Pimpinan Kang dan Geum Suk sangat dalam, dan hubungan mereka bukanlah ikatan keluarga yang sejati.
Tae Oh memasuki tempat kejadian dan menemukan ketua terjatuh di lantai, ditinggalkan oleh Geum Suk. Dia menelepon 911 dan ketika Tae Oh mengunjungi kamar rumah sakit ketua sendirian, pemirsa mengetahui bahwa ketua dalam keadaan sehat.
Seluruh insiden seputar kekhawatiran akan kesehatan sang ketua adalah tipu muslihat yang dirancang untuk mengatasi kerentanannya – Milton. Selain itu, terungkap bahwa Tae Oh mengatur pemberian informasi anonim tersebut ke kantor kejaksaan setelah berkonsultasi dengan pimpinan.
Selanjutnya, Tae Oh mengusulkan untuk melibatkan In Ha untuk menyelesaikan situasi saat ini. Meski ragu-ragu, ketua menyetujuinya. Tae Oh ditugaskan menyusun kontrak untuk In Ha.
Keesokan harinya, Geum Suk mengumumkan Seung Joo sebagai penjabat ketua selama rapat dewan. Tiba-tiba, peretas misterius mengubah saham Kang Oh Securities dengan dividen dari 1000 won per saham menjadi 1000 saham per orang. Perubahan ini mendorong kantor kejaksaan memanggil Seung Joo karena penjualan saham berlebihan dianggap ilegal.
Dalam pertemuan dengan ketua, In Ha memberikan syarat sebelum menyetujui penandatanganan kontrak – dia bersikeras bahwa Ketua harus mengakui dia sebagai putra ketiganya dan anggota grup Kang Oh.
Keesokan harinya, ketua muncul di depan umum, menggambarkan dirinya sebagai pasien yang baru pulih bersama In Ha, menunjukkan dukungannya. Episode ini diakhiri dengan media yang dibuat bingung saat In Ha menyebut ketua sebagai "ayah", sementara Tae Oh mengamati dari kejauhan.
Ulasan The Impossible Heir Ep 3-4
Episode 3 dan 4 dari The Impossible Heir memiliki beberapa pasang surut. Beberapa bagian ceritanya solid, sementara bagian lainnya membuat penonton menggaruk-garuk kepala. Episode awal The Impossible Heir mengalami masalah mencolok dalam pengeditannya.
Saat mencoba memasukkan elemen artistik ke dalam episode, pengeditan akhirnya membingungkan pemirsa daripada menyempurnakan plot. Rasanya seperti tim memprioritaskan gaya daripada kejelasan, sehingga sulit untuk mengikutinya tanpa memutar ulang atau memberikan perhatian penuh.