iPhone Fold: Antusiasme Tinggi, Tapi Siapa yang Benar-Benar Siap Membelinya?

iphone fold
Sumber :
  • youtube

Olret – iPhone Fold diprediksi akan menjadi salah satu produk paling ambisius yang pernah dirancang Apple, bahkan disebut sebagai model iPhone yang “paling disayangi” secara internal oleh perusahaan. Kehadiran iPhone Fold bukan hanya menawarkan bentuk baru, tetapi juga membuka babak baru strategi Apple di pasar perangkat lipat yang semakin matang. Namun, pertanyaan besarnya kini adalah: siapa yang benar-benar siap membeli perangkat eksklusif ini ketika resmi dirilis?

Berdasarkan survei awal yang beredar di komunitas teknologi, respons publik terhadap iPhone Fold terbilang sangat positif. Sekitar 35% responden menyatakan belum tertarik untuk memiliki iPhone Fold, sementara 27% pengguna sedang mempertimbangkan untuk membelinya. Sebesar 24% menyatakan siap membeli jika harga berada di bawah 2.000 dolar AS, dan 7% mengaku akan membelinya selama Apple mampu menyajikan perangkat lunak yang benar-benar dioptimalkan untuk format layar lipat. Jika digabungkan, setidaknya 60% dari mereka yang disurvei memiliki minat untuk membeli, dan 7% yakin ponsel lipat akan menjadi kategori masa depan yang kian populer. Angka ini memberi sinyal yang sangat positif bagi Apple.

Namun, minat dan keputusan pembelian nyata adalah dua hal yang seringkali berbeda. Pengguna mungkin menginginkan iPhone Fold karena inovasinya, tetapi kesediaan untuk mengeluarkan biaya tinggi masih menjadi faktor penentu utama. Untuk benar-benar menarik pasar massal, Apple harus memastikan desain iPhone Fold tampil premium sekaligus kokoh, mulai dari engsel hingga panel layar, disertai perangkat lunak yang halus dan stabil serta harga yang tetap dapat diterima oleh segmen premium.

Ekspektasi ini tidak muncul tanpa alasan. Di sisi persaingan, Samsung melalui Galaxy Z Fold7 serta Huawei, OPPO, dan Vivo sudah bertahun-tahun lebih dulu berada di pasar perangkat lipat. Mereka telah membuktikan kematangan teknologi seperti pengalaman multitasking dan mode layar fleksibel. Meski begitu, beberapa aspek seperti daya tahan layar jangka panjang dan harga masih menjadi isu yang perlu terus ditingkatkan. Di sinilah Apple memiliki peluang besar untuk masuk — bukan sebagai pemain pertama, tetapi sebagai pemain yang paling “siap”.

Jika Apple berhasil memposisikan harga iPhone Fold secara kompetitif dibandingkan pesaingnya, daya tariknya bisa melampaui sekadar rasa penasaran. Apalagi melihat faktanya, iPhone 17 Pro Max yang dijual antara 40 hingga 60 juta VND tetap menjadi rebutan di pasar premium. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna Apple cenderung loyal dan rela membayar lebih untuk ekosistem dan pengalaman pengguna yang konsisten.

Pada akhirnya, faktor penentu utama bukan hanya inovasi, tetapi kecepatan Apple dalam membawa produk ini ke pasar. Di dunia teknologi, momentum adalah segalanya. Siapa yang hadir lebih dulu dan menciptakan “standar baru” akan menjadi penentu arah industri. Dengan reputasi Apple dalam membawa teknologi yang matang dan siap pakai, iPhone Fold berpotensi menjadi ikon baru di kategori ponsel lipat — bukan hanya sebagai tren sesaat, tetapi sebagai tonggak transformasi desain iPhone di masa depan.